TIMES JATIM, SIDOARJO – Puluhan koperasi yang tergabung dalam Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih mengikuti sosialisasi pembuatan proposal bisnis dan pembiayaan di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (9/9/2025).
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 70 Koperasi Merah Putih. Dari jumlah itu, 49 koperasi berasal dari Sidoarjo, sementara sisanya datang dari luar daerah, seperti Malang dan Tuban.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali pengurus koperasi agar mampu menyusun rencana bisnis yang baik sekaligus memahami cara mengajukan pembiayaan ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Sosialisasi ini adalah langkah awal. Setelah ini, program serupa akan dijalankan secara serentak di seluruh Indonesia. Targetnya ada 16 ribu koperasi desa mandiri yang siap berkembang,” ujarnya.
Ia menambahkan, mulai akhir September sudah ada koperasi yang bisa mencairkan pinjaman secara bertahap. Kemudian, pada Oktober 2025, diharapkan pengajuan pembiayaan bisa berjalan lebih masif.
“Nilai pinjaman yang dapat diajukan maksimal Rp3 miliar. Namun, besarnya pinjaman tetap disesuaikan dengan kebutuhan koperasi,” ucap Kartika.
Wamen Kartika, menambahkam untuk besaran pinjaman modal tidak bisa langsung serta merta, karena masih dilakukan proses penghitungan yang matang, seperti untuk modal usaha LPG, pupuk, beras, perbaikan gudang, hingga pembelian truk.
“Semua dihitung berdasarkan kebutuhan dan kemampuan bayar masing-masing,” jelas Kartika.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, menyambut baik program ini. Ia menilai, keberadaan Koperasi Merah Putih akan menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat.
“Program ini harus berjalan maksimal karena manfaatnya akan dirasakan masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah,” kata Mimik.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM) Kabupaten Sidoarjo, Edi Kurniadi, menambahkan bahwa hingga saat ini ada tujuh koperasi Merah Putih yang sudah beroperasi. Sisanya masih dalam tahap persiapan karena terkendala permodalan dan pelatihan.
“Hari ini kita mulai memberikan pelatihan kepada pengurus koperasi, termasuk cara mengakses permodalan dari perbankan,” ungkap Edi.
Ia menegaskan, pengajuan pinjaman dilakukan melalui BRI, sementara Telkom, PLN, dan Bulog akan berperan sebagai mitra.
“Kami akan terus mendampingi agar koperasi ini benar-benar berkembang dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pertama di Indonesia, Puluhan Koperasi Merah Putih Belajar Membuat Proposal Bisnis di Sidoarjo
Pewarta | : Syaiful Bahri |
Editor | : Deasy Mayasari |