TIMES JATIM, MALANG – Persiapan menjelang kedatangan pendakwah asal India, Dr Zakir Naik, terus dilakukan panitia di Stadion Gajayana, Kota Malang. Hingga Selasa malam, 10 Juli 2025, persiapan teknis untuk menyambut acara tersebut telah mencapai sekitar 80 persen.
Meski sempat muncul tulisan-tulisan penolakan di sekitar lokasi pada siang hari, situasi terpantau kondusif pada malam harinya. Spanduk penolakan sudah tidak lagi terlihat. Panitia mengakui adanya suara penolakan dari sejumlah pihak, namun tetap berharap kegiatan berjalan lancar dan damai.
“Rapat koordinasi terakhir kami laksanakan malam ini. Harapan kami, acara besok bisa berlangsung damai hingga selesai,” ujar salah satu relawan panitia.
Sejumlah pekerja menurunkan material pagar pembatas di area Stadion Gajayana, Selasa malam. Pagar ini dipasang untuk menjaga ketertiban dan memisahkan area peserta saat ceramah Dr. Zakir Naik berlangsung. (Foto: Qarina Vitri Aulia/TIMES Indonesia)
Untuk mendukung keamanan dan ketertiban, panitia menyebut telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan pihak kepolisian. Meskipun belum terlihat adanya penjagaan hingga Selasa malam, pengamanan dijadwalkan mulai diterapkan pada hari pelaksanaan.
Pantauan di lokasi menunjukkan ribuan kursi telah tertata rapi. Sistem tata suara dan pencahayaan masih dalam tahap pengecekan. Mengantisipasi lonjakan massa, panitia mulai memasang pagar pembatas di sejumlah titik guna memisahkan area peserta laki-laki dan perempuan serta menjaga ketertiban acara.
Sejumlah bus juga mulai berdatangan dan terparkir di sekitar stadion, menandakan antusiasme peserta dari luar daerah.
Acara ini akan dibuka untuk umum mulai pukul 15.00 WIB, dengan ceramah utama Dr. Zakir Naik dijadwalkan berlangsung pukul 20.00 hingga 23.00 WIB. Panitia menargetkan seluruh area dapat dikosongkan dan steril sebelum tengah malam.
Dr. Zakir Naik bukan sosok asing bagi publik Indonesia. Pendakwah yang dikenal dengan gaya ceramahnya yang tegas dan berbasis argumen perbandingan agama ini kerap menarik perhatian besar.
Di sejumlah kota tempat ia berceramah, sambutan hangat dari para pendukung kerap berdampingan dengan suara kritis dari sebagian kalangan. Kota Malang kini bersiap menjadi panggung pertemuan antara antusiasme dan kehati-hatian. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |