TIMES JATIM, SURABAYA – PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (PT SIER) menggandeng Akademi Antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW), dalam menyelenggarakan Workshop Antikorupsi untuk seluruh karyawan.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah nyata SIER dalam mewujudkan komitmen tata kelola perusahaan yang bersih dan akuntabel, sejalan dengan upaya pemerintah menciptakan BUMN yang bebas korupsi.
Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menjelaskan bahwa upaya perbaikan tata kelola di BUMN terus digencarkan di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto dan didukung oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
“SIER mengambil peran aktif dalam membangun budaya antikorupsi yang kuat melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga strategis. Sebelumnya, kami telah bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur sebagai komitmen dalam kepatuhan hukum korporasi,” ujar Didik saat membuka Workshop Antikorupsi di Hall Basroni Rizal, Wisma SIER, Rabu (13/11/2024).
Selain Didik, acara ini juga dihadiri oleh jajaran direksi PT SIER, yaitu Direktur Keuangan, Administrasi dan Manajemen Risiko, Rizka Syafittri Siregar; Direktur Pemasaran dan Pengembangan, Silvester Budi Agung; serta Direktur Operasi, Lussi Erniawati.
Menurut Didik, workshop ini merupakan langkah strategis dalam memberikan edukasi antikorupsi kepada seluruh karyawan SIER. “Ini adalah acara yang sangat penting dan pertama kali diadakan di SIER. Saya berharap workshop ini dapat memberikan manfaat besar bagi SIER, terutama dalam memperkuat komitmen perusahaan pengelola kawasan industri terhadap tata kelola yang bersih dan transparan,” ungkap Didik yang juga menjabat Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI).
Workshop Antikorupsi di Hall Basroni Rizal, Wisma SIER, Rabu (13/11/2024). (Foto: Dok.SIER)
Sementara itu, Plt Program Manager Akademi Antikorupsi ICW, Nisa Rizkiah Zonzoa, mengapresiasi langkah SIER sebagai BUMN pertama yang mengadakan workshop antikorupsi bersama ICW.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para karyawan, karena akan memberi pemahaman mendalam tentang keterkaitan antara korupsi dengan operasional korporasi, serta cara-cara pencegahan yang efektif,” ujar Nisa.
Akademi Anti Korupsi ICW ini sendiri didirikan dengan tujuan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik dalam sektor publik maupun swasta. ICW aktif melakukan penelitian, advokasi, dan pengawasan untuk mendorong reformasi antikorupsi di berbagai bidang.
Akademi ini juga bertujuan untuk membekali individu, termasuk karyawan BUMN dan masyarakat luas, dengan pemahaman mendalam tentang dampak korupsi dan strategi pencegahannya, serta membuka peluang untuk terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi.
ICW juga membuka peluang bagi insan PT SIER dan lembaga publik lainnya untuk terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi. “Setelah pelatihan ini, dalam tiga bulan ke depan, ICW akan mendampingi insan PT SIER dalam gerakan antikorupsi. Karyawan yang membutuhkan pendampingan lebih lanjut dapat mengajukan permintaan ke ICW untuk pelatihan lanjutan,” tambahnya.
Setiap peserta workshop juga akan menerima sertifikat sebagai bentuk pengakuan atas partisipasi mereka dalam inisiatif ini.
Dengan terselenggaranya workshop ini, PT SIER menunjukkan komitmennya dalam memperkuat tata kelola perusahaan yang bersih dan akuntabel, sekaligus mendukung program BUMN Bersih sebagai bagian dari upaya pembangunan negeri yang lebih transparan dan bebas korupsi. (*)
Pewarta | : Lely Yuana |
Editor | : Deasy Mayasari |