TIMES JATIM, KEDIRI – Pulau Bali dengan sejuta kekayaan budaya, dikenal memiliki kuliner khas bernama Sate Lilit. Kuliner ini dikenal terbuat dari daging cincang atau daging giling, yang dililitkan pada batang bambu dan disajikan bersama sambal matah sebagai teman.
Sambal matah sendiri juga merupakan sambal khas Bali. Di tempat asalnya, sambal matah atau yang juga sering disebut Sambal Mentah atau Sambal Bawang itu dikenal memiliki rasa pedas gurih.
Sate Lilit ini juga bisa dinikmati di Kota Kediri. Namun berbeda dengan sate lilit asli Bali, sate lilit di Kota Kediri ini memadukan ciri khas Bali dengan ciri khas sate Jawa Timur. Markom Lotus Garden Hotel, Kota Kediri Iqbal Hamaki mengungkapkan sate lilit ini berawal dari niatan untuk menghadirkan sesuatu olahan daging yang berbeda untuk para tamu dan pengunjung restoran.
"Kalau sate lilit Bali identiknya dengan sambel matah, tapi kita padukan dengan nuansa sate Jawa Timur, yakni dengan kehadiran sambal kacang," tukasnya, Minggu, (18/12/2022).
Sebelumnya hotel berkonsep semi resort itu memiliki sajian menu khas Iga Gondrong, kuliner khas Sulawesi Selatan yang memadukan bahan daging dengan olahan berbagai bumbu rempah pilihan. Iga Gondrong sendiri disajikan dalam dua jenis yakni dilengkapi kuah rawon dan juga dengan menu iga bakar.
Sate Lilit Khas Bali Dengan Nuansa Rasa Jawa Timur (Foto: Dok. Markom Lotus Garden Hotel for TIMES Indonesia)
Sambal bukan satu-satunya yang membedakan antara sate lilit Bali dengan sate lilit di Kota Kediri. Untuk menambah selera, turut ditambahkan paduan sayuran mirip pecel yang terdiri dari kacang panjang, toge dan kangkung. Untuk memperkuat rasa pecel tadi ada tambahan suwir daging ayam diatasnya. Setiap porsi sate lilit ada 5 tusuk sate yang terbuat dari daging sapi.
"Cita rasanya lebih ke gurih jadi bisa dinikmati di pagi, siang atapun dinner. Bisa dimakan dengan nasi ataupun tidak, tergantung dengan selera masing-masing, " tambah Iqbal lagi.
Kehadiran pecel tadi membuat sate daging lilit juga semakin lengkap dari segi protein, karena memiliki sayuran dan daging secara lengkap. Dalam proses memasaknya,daging sapi yang sudah dicincang atau digiling kemudian dicampur dengan bumbu rempah serta tambahan parutan kelapa. Setelah semua bahan terserap sempurna, daging kemudian dililitkan pada batang serai. Pemanfaatan batang serai ini juga semakin membedakan sate lilit ini dengan sate lilit asli pulau Dewata.
Biasanya kebanyakan sate lilit asli Bali menggunakan tusuk dari bambu. Sementara sate khas Jawa Timur menggunakan tusuk sate dari lidi. Dengan menggunakan tusuk dari batang serai, menurut Iqbal, menambah aroma dari sate lilit tersebut dan membuatnya terasa lebih segar saat dinikmati.
Sate Lilit Khas Bali Dengan Nuansa Rasa Jawa Timur (Foto: Dok. Markom Lotus Garden Hotel for TIMES Indonesia)
"Tusuknya dari serai. Jadi biasanya tusuk di Bali dari bambu, tapi kita pakai tusuk dari serai untuk menambah aroma," tambahnya lagi.
Sebagai pendamping penyajian sate lilit, telah disiapkan es alpukat segar dengan susu coklat dan es krim.
Mereka yang sudah memesan dan merasakan kenikmatan sate daging lilit ala Jawa Timur ini, mengaku merasakan perbedaan rasa yang unik. Karena saat di Bali, sate lilit dikenal dengan pedas gurih, sate lilit bahan daging sapi ala kota Kediri ini memiliki nuansa rasa manis di dalamnya. Untuk setiap porsinya, sate lilit ini bisa dnikmati dengan harga Rp 60.000 dan bisa dipesan baik untuk makan bersama keluarga serta kolega ataupun untuk makan sendirian. "Made by order, tanggapan yang sudah merasakan, mereka sangat antusias," pungkas Iqbal. (*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Irfan Anshori |