TIMES JATIM, PACITAN – Sebanyak 50 warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Pacitan mengikuti operasi katarak gratis yang digelar di RSUD dr Darsono Pacitan pada 10 hingga 13 Oktober 2024. 

Kegiatan bakti sosial (Baksos) ini merupakan hasil kolaborasi antara Sentra Terpadu Kartini, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Jawa Timur, RSUD dr. Darsono, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan.

Acara ini menjadi upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan layanan operasi katarak namun belum terdaftar di BPJS Kesehatan.

Dalam acara pembukaan, hadir sejumlah tokoh penting seperti Ratna Dwi Kartika dari Sentra Terpadu Kartini, Kepala Dinas Sosial Sumorohadi, Sekretaris Daerah Heru Wiwoho, dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Daru Mustikoaji. 

Para tokoh ini mengapresiasi sinergi antara pemerintah dan berbagai lembaga dalam penyelenggaraan kegiatan sosial ini.

"Yang jelas, untuk tim, ruangan, tabung oksigen, dan dokter sudah kami siapkan. Dari Perdami juga menyiapkan 10 dokter mata, sementara kami menyediakan 3 dokter untuk mendampingi," kata Direktur RSUD dr. Darsono, Iman Darmawan. 

Iman berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan yang terus dilaksanakan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat.

"Tahun lalu kami juga bekerja sama dengan Perdami dalam kegiatan serupa," tambah Iman.

Setelah operasi selesai, pasien akan menjalani kontrol pertama di RSUD dr. Darsono. "Ada jadwal kontrol, minimal satu kali, sampai pasien dinyatakan pulih," ungkap Iman. 

Proses ini sangat penting untuk memastikan kesuksesan operasi dan pemulihan penglihatan para pasien.

Sementara itu, Ratna Dwi Kartika dari Sentra Terpadu Kartini menjelaskan bahwa kegiatan operasi katarak gratis ini juga sudah dilakukan di lima kabupaten sebelumnya, seperti Ponorogo, Lamongan, Ngawi, Nganjuk, dan Magetan. 

"Pacitan merupakan daerah keenam, dan kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam program kesejahteraan sosial," ujarnya.

Ratna juga menambahkan bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor 2 Tahun 2024, Sentra Terpadu Kartini ditugaskan melaksanakan program multi layanan di 24 kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. 

Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada operasi katarak, namun juga mencakup berbagai layanan kesejahteraan sosial lainnya.

Selain operasi, Baksos ini juga memberikan bantuan transportasi bagi peserta selama proses skrining, operasi, dan kontrol pasca operasi.

 Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp134.337.600, termasuk tambahan nutrisi untuk mempercepat pemulihan pasien.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Pacitan, Heru Wiwoho, menyampaikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin antara pemerintah daerah dan lembaga-lembaga sosial.

 "Kabupaten Pacitan mendapat penghargaan Kartini Award atas perhatian totalitas terhadap kesejahteraan sosial, dengan kontribusi senilai Rp1.729.633.150," jelasnya. 

Heru juga menambahkan bahwa sepanjang tahun 2024, Pacitan berhasil mencatat berbagai prestasi, termasuk penanggulangan kemiskinan ekstrem dan pengendalian inflasi.

"Total penghargaan yang diterima mencapai hampir Rp23 miliar. Semoga tambahan anggaran ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Heru.

Salah satu peserta operasi, Mujianto (64) asal Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, menyampaikan rasa syukurnya bisa mengikuti operasi ini.

 "Jika dihitung, biaya operasi ini bisa mencapai Rp10-15 juta. Saya sangat bersyukur bisa ikut operasi gratis ini," ungkapnya.

Operasi katarak gratis tersebut bukan hanya membawa harapan baru bagi para penderita katarak, tetapi juga menjadi bukti nyata kepedulian sosial dari pemerintah dan berbagai lembaga terhadap kesejahteraan masyarakat Pacitan. (*)