https://jatim.times.co.id/
Berita

Hikmah Ramadan, Makna Libur Santri Menurut Kiai Nawawi Maksum

Kamis, 06 April 2023 - 15:22
Hikmah Ramadan, Makna Libur Santri Menurut Kiai Nawawi Maksum Sejumlah santri putra Ponpes Nurut Taqwa saat sowan sebelum pulang ke rumah (FOTO: Kiai Nawawi for TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – Saat memasuki Bulan Ramadan atau menjelang Idul Fitri, pondok pesantren di Indonesia memberikan waktu bagi santri untuk libur, atau istilahnya disebut liburan santri.

Adapun dimaksud libur di sini, yakni santri  diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Liburan ini kadang juga dikenal dengan istilah pulangan santri.

Salah satu Pondok Pesantren yang mulai meliburkan santrinya adalah Pondok Pesantren Nurut Taqwa, Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Adapun jangka libur santri Nurut Taqwa Cermee Bondowoso yakni sejak hari ini, Kamis (6/4/2023) atau 15 Ramadan hingga Senin (6/5/2023) atau 15 Syawal 1444 Hijriah.

Meskipun pondok pesantren memberikan waktu libur Ramadan di rumah, namun bagi santri yang ingin tetap di pondok dipersilahkan. Sebab libur santri ini tidak bersifat wajib.

Sebelum perjalanan pulang ke rumah, biasanya pengasuh Pondok Pesantren memberikan pembekalan atau semacam pesan hikmah bagi santri.

Biasanya isi pesan tersebut adalah salam kepada orang tua, dan peringatan agar santri tetap menjaga sikap selama berada di masyarakat.

Kemudian setelah itu, santri secara bergantian bersalaman kepada pengasuh dan keluarga pondok sebelum pulang ke rumah.

Lantas apa makan 'Libur Santri' menurut Pengasuh Pondok Pesantren Nurut Taqwa Cermee Bondowoso, KH Nawawi Maksum?

Pada TIMES Indonesia, secara eksklusif KH Nawawi Maksum memaparkan, libur bagi santri ini hanya istilah saja. Mungkin makna libur di sini, yakni secara fisik saja tidak ada di asrama pondok.

Tetapi di satu sisi, perilaku, aktivitas dan nilai-nilai di pondok pesantren harus tetap diterapkan di rumah masing-masing.

"Misalnya tetap rajin mengaji, salat berjamaah, menjaga nilai spiritualitas dan sebagainya," kata dia.

Tentu yang tidak kalah penting kata dia, tetap menjaga perilaku saat bersosial di masyarakat. 

"Sebab yang utama itu adalah akhlak, apalagi saat berbaur dengan masyarakat," jelas ulama muda ini.

Dia kemudian mengutip definisi santri yang dicetuskan oleh KH. Hasani Nawawi Sidogiri. Dimana santri berdasarkan peninjauan tindak langkahnya adalah orang yang berpegang teguh dengan Al Quran dan mengikuti sunnah Rasul serta teguh pendirian. 

"Jadi kehidupan santri, baik di pondok maupun di rumah harus berpegang pada kedua pedoman di atas, Al Quran dan Sunnah Rasul," jelas dia.

Dia berharap, santri Ponpes Nurut Taqwa jadi pribadi yang teguh dan kuat. Yakni dengan memanfaatkan sebuah peluang yang kecil sebagai jalan untuk menuju pintu kesuksesan. 

"Jangan takut menghadapi cobaan dan rintangan di tengah masyarakat. Karena besi pun tak akan menjadi kuat tanpa ada proses dibakar dan ditempa," kata ulama NU ini.

KH Nawawi Maksum pun mengutip sebuah hadits sebagai berikut:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاءً  قَالَ: الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الصَّالِحُونَ ثُمَّ الْأَمْثَلُ

“Wahai rasulullah siapa manusia yang paling besar cobaannya ? Rasulullah menjawab: “para nabi, kemudian orang Shalih, kemudian orang yang seperti mereka.” (HR. Ahmad).

Dia juga memaparkan, bahwa libur santri adalah momentum bagi santri vuntuk belajar hidup di masyarakat. "Sebab pada akhirnya mereka akan pulang ke masyarakat," jelas dia.

Pihaknya berharap, semoga ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang manfaat dan barokah. "Tak lupa sampaikan salam takdzim kami untuk segenap keluargamu," ucap Kiai Nawawi di depan para santri. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.