TIMES JATIM, JOMBANG – Komitmen Kabupaten Jombang dalam membangun budaya literasi semakin menguat dengan dikukuhkannya Ketua TP PKK Jombang, Hj. Yuliati Nugrahani, sebagai Bunda Literasi Kabupaten Jombang.

Pengukuhan ini berlangsung dalam rangkaian Anugerah Lomba Perpustakaan Desa dan Lomba Bertutur Tingkat SD/MI yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jombang, Rabu (25/6/2025).

Momen tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan penanda dimulainya gerakan masif penguatan literasi dari akar rumput, keluarga dan masyarakat.

“Terima kasih atas amanah ini. Sebagai Bunda Literasi, saya tidak bisa bekerja sendiri. Saya mohon dukungan seluruh elemen untuk bersama-sama menumbuhkan budaya literasi di Jombang,” ujar Hj. Yuliati dengan semangat di hadapan para pegiat literasi.

Menurutnya, literasi hari ini tak bisa dipandang sebatas kemampuan membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi harus menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti literasi digital, sains, finansial, hingga budaya, sebagai pondasi mencetak generasi yang cerdas, kritis, dan berdaya saing di era global.

“Kabupaten Jombang yang lekat dengan identitas Kota Santri punya kekuatan luar biasa. Budaya lokal, nilai keagamaan, serta gotong royong harus kita jadikan pijakan untuk menjadikan literasi sebagai gaya hidup,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Yuliati juga menyoroti peran TP PKK, khususnya Pokja II, yang telah menggagas program Taman Baca Desa. Taman baca ini menjadi ruang edukatif dan menyenangkan bagi anak-anak dengan koleksi buku yang menarik dan ramah anak.

Ia mengingatkan pentingnya menanamkan budaya membaca sejak usia dini di tengah arus deras gawai dan hiburan digital.

“Jangan biarkan anak-anak larut hanya dalam game. Arahkan mereka pada aplikasi yang memberi ilmu, berikan buku yang membuka wawasan. Rumah harus jadi perpustakaan pertama bagi mereka,” pesannya.

Yuliati juga mengajak guru, orang tua, komunitas, dan pemuda untuk bersinergi membumikan literasi di setiap ruang, dari rumah, sekolah, hingga ruang publik. Ia berharap semangat membaca menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat Jombang.

“Saya akan terus berkomitmen untuk terus mendukung gerakan literasi yang inklusif, menyenangkan, dan berkelanjutan demi terwujudnya masyarakat Jombang yang berpengetahuan, berdaya, dan cinta ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (*)