TIMES JATIM, JAKARTA – KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, ulama kharismatik dari Rembang, Jawa Tengah, menawarkan perspektif yang mencerahkan tentang Lailatul Qadar.
Bulan Ramadan selalu identik dengan momen spiritual yang penuh berkah, salah satunya adalah malam Lailatul Qadar. Malam yang dilipatgandakan pahalanya melebihi seribu bulan ini menjadi incaran umat Islam di seluruh dunia.
Namun, kapan tepatnya malam Lailatul Qadar itu terjadi?
Pertanyaan ini selalu mewarnai diskusi dan perbincangan di bulan Ramadan. Berbagai pendapat dan keyakinan pun bermunculan, menghadirkan keragaman dalam memahami malam istimewa ini.
Di antara berbagai pendapat, Gus Baha menawarkan perspektif yang mencerahkan tentang Lailatul Qadar.
Malam Istimewa yang Tak Terikat Waktu
Gus Baha menegaskan bahwa Lailatul Qadar merupakan malam istimewa yang tak terikat pada tanggal atau waktu tertentu. Menurutnya, setiap malam di bulan Ramadan berpotensi menjadi Lailatul Qadar.
"Anggap aja lailatul qodar, gak harus ganjil, yang bilang harus ganjil ya siapa? aneh aneh aja," kata Gus Baha dalam sebuah ceramahnya yang diunggah di kanal Youtube Kajian Cerdas Official pada 23 April 2020.
Lebih lanjut, Gus Baha menjelaskan bahwa Lailatul Qadar telah hadir sejak awal Ramadan, bahkan ada ulama yang berpendapat bahwa Lailatul Qadar sudah ada sejak bulan Sya'ban.
"Lailatul Qodar ya mulai awal Ramadhan, bahkan ada ulama yang bilang mulai Sya'ban," tuturnya.
Pengalaman Pribadi dan Analogi yang Menarik
Gus Baha pun membagikan pengalaman pribadinya dalam mendapatkan Lailatul Qadar. Ia mengaku bahwa Lailatul Qadar tak selalu datang di bulan Ramadan.
"Orang saya sering dapat lailatul qodar kadang bulan maulud kadang dzulhijjah," ungkapnya.
Lebih menarik lagi, Gus Baha menggunakan analogi untuk menggambarkan esensi Lailatul Qadar. Ia menyamakan orang yang hanya mencari Lailatul Qadar di bulan Ramadan dengan orang yang hanya memiliki uang saat mendapatkan THR.
"Kalau orang dekat dengan Allah, ya Syawwal, Dzulqodah, Dzulhijjah ya dapet Lailatul Qadar," tambahnya.
Malam Penurunan Alquran dan Logika Sederhana
Gus Baha juga menyinggung tentang hubungan antara Lailatul Qadar dan nuzulul Quran. Ia menegaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam di mana Alquran diturunkan, dan Alquran diturunkan tidak hanya di bulan Ramadan.
"Quran itu turun Ramadan aja atau pernah Syawwal?" tanyanya meyakinkan.
Gus Baha kemudian memberikan contoh bahwa wahyu terakhir turun pada tanggal 9 Arafah di bulan Dzulhijjah.
Dari berbagai penjelasannya, Gus Baha ingin mengajak umat Islam untuk tidak terjebak dalam perdebatan tentang tanggal dan waktu Lailatul Qadar. Ia menekankan bahwa esensi Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah dan rahmat Allah SWT.
"Terlalu memikirkan hal ini malah meribetkan diri sendiri," tuturnya.
Hikmah Lailalul Qadar
Perspektif Gus Baha tentang Lailatul Qadar memberikan beberapa hikmah dan pesan moral penting bagi umat Islam.
Pertama, pentingnya menjaga kedekatan dengan Allah SWT di setiap waktu, bukan hanya di bulan Ramadan. Dengan kedekatan ini, peluang untuk mendapatkan Lailatul Qadar semakin terbuka lebar.
Kedua, tidak perlu terpaku pada tanggal dan waktu tertentu dalam mencari Lailatul Qadar. Setiap malam di bulan Ramadan berpotensi menjadi Lailatul Qadar, sehingga fokuslah pada ibadah dan amalan terbaik.
Ketiga, Lailatul Qadar adalah momen untuk meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadikan momen ini untuk refleksi diri, memohon ampunan, dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.
Keempat, hindari perdebatan dan perbedaan pendapat tentang Lailatul Qadar. Fokuslah pada esensi Lailatul Qadar sebagai malam penuh berkah dan rahmat Allah SWT.
Pada akhirnya, pencarian Lailatul Qadar adalah sebuah perjalanan spiritual yang individual. Setiap Muslim memiliki caranya sendiri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan malam istimewa ini.
Semoga Ramadan kali ini menjadi momen penuh berkah dan rahmat bagi kita semua, dan semoga kita dimudahkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rahasia Meraih Lailatul Qadar ala Gus Baha
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |