TIMES JATIM, BLITAR – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar mulai membuka kembali Pasar Hewan Terpadu di Srengat dan di Wlingi, Sabtu (05/11/2022). Dua pasar ini ditutup hampir empat bulan lebih karena adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK. Empat bulan yang lalu, PMK hampir menghinggapi sapi di 15 kecamatan di Kabupaten Blitar.
"Pasar Hewan Wlingi dan Srengat dibuka ujicoba untuk melayani pasar sapi. Karena saat ini menurut data dan kondisi yang ada, PMK di Kabupaten Blitar sudah mulai melandai. Dan beberapa saat ini mulai stabil tidak ada kasus," jelas Toha Mashuri Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar.
Toha mengatakan pertimbangan utama pembukaan pasar karena sudah tidak ada laporan dari kecamatan adanya kasus PMK. Bahkan sejumlah peternak juga telah memvaksin sapinya.
Untuk mengantisipasi adanya kasus PMK, kata Toha, petugas melakukan pemeriksaan ke hewan yang akan masuk ke pasar hewan. Yaitu dengan melakukan bioskrening.
"Dengan syarat sapi yang dibawa harus dalam keadaan sehat. Kemudian petugas kami yang di pasar juga melakukan pemeriksaan hewan ketika mau masuk pasar. Dilakukan pemeriksaan bioskrening. Jadi ada penyemprotan disinfektan dan lain lain," urainya.
Untuk diketahui, jumlah populasi sapi di Kabupaten Blitar sekitar 149.612 ekor. Untuk sapi perah sebanyak 12.572 ekor, sementara sisanya sapi biasa. Jumlah sapi di Kabupaten Blitar itu belum termasuk sapi perah di peternakan PT Greenfields di Wlingi.
Pada kasus PMK lalu, jumlah sapi yang terkena PMK sebanyak 1.623 ekor, 156 dinyatakan sembuh dan 5 di antaranya mati. Untuk kecamatan yang sempat nihil kasus PMK di antaranya Kecamatan Doko, Bakung, Selorejo dan Kesamben.
"Vaksinasi PMK terus berjalan. Sapi yang sudah divaksin sekitar 8800 lebih. Kami berharap keadaan terus membaik sehingga roda ekonomi pasar hewan kembali bergeliat," ulas Toha Mashuri Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pasar Hewan Kabupaten Blitar Dibuka Setelah Empat Bulan Tutup Karena PMK
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |