TIMES JATIM, MALANG – Jumlah kasus campak di Kota Malang terus bertambah. Setelah sebelumnya tercatat ada lima anak positif, kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan ada tambahan empat kasus baru sehingga total menjadi sembilan.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menyebutkan lima kasus awal ditemukan di Kelurahan Arjowinangun dan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Sementara, empat kasus baru berada di wilayah Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Meski begitu, seluruh pasien dalam kondisi baik.
“Kondisinya sudah bagus. Tinggal istirahat dan memenuhi asupan gizi. Tidak perlu sampai dirawat di rumah sakit,” ujar Husnul, Sabtu (13/9/2025).
Husnul menambahkan, proses pemulihan penderita campak rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua minggu.
“Yang di Bumiayu dan Arjowinangun sudah bagus. Tinggal recovery dengan istirahat cukup,” imbuhnya.
Selain kasus positif, Dinkes juga mencatat 146 suspek campak yang tersebar di tiga wilayah tersebut. Suspek mayoritas berasal dari lingkungan terdekat pasien, seperti teman sekolah maupun anggota keluarga.
“Dari 146 suspek itu, yang positif ada sembilan. Wilayahnya di tiga lokasi tadi,” ungkapnya.
Dengan begitu, untuk mencegah penyebaran lebih luas, Dinkes mengumpulkan keluarga penderita, tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk memberikan edukasi penting dalam imunisasi lengkap.
“Imunisasi campak ini sebenarnya rutin diberikan pada usia 9 bulan. Kalau terlewat, bisa tetap diberikan sesuai kondisi anak,” ucapnya.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |