TIMES JATIM, JAKARTA – Hari ini, 8 Juni tepat 8 tahun kepergian H Taufiq Kiemas. Salah satu putra terbaik Indonesia berdarah Minangkabau. Ayahnya berasal dari Sumatra Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau.
Sebagai bentuk penghormatan, Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Minang (PPMM), menggelar kegiatan bertajuk ‘Doa dan Refleksi H Taufiq Kiemas’. Acara tersebut digelar pada Selasa, 12 Juni 2021 malam, mulai pukul 19.30 WIB di Hotel Balairung, Jakarta.
“Beliau merupakan penghulu kaum keluarga ibunya di Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Tanah Datar, Sumatra Barat, dengan gelar Datuk Basa Batuah,” ucap Ketua Umum PPMM, David, Selasa (12/6/2021).
Dalam perjalanan karier sebagai politikus, H Taufiq Kiemas, yang lahir pada 31 Desember 1942 pernah menjabat sebagai Ketua MPR RI periode 2009 - 2014.
David, Ketua Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Minang (PPMM). (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Menurut David, adat Minangkabau bersifat Matrilineal. Dimana suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan berasal dari pihak ibu. Dan berdasarkan itu PPMM berkeyakinan bahwa suami Presiden Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, tersebut adalah putra asli Minangkabau.
“Torehan sejarah sebelum beliau wafat adalah berhasil menjadikan program 4 pilar menjadi program penguatan dalam berbangsa dan bernegara, 4 pilar adalah Pancasila, NKRI, Bhinneka tunggal Ika dan UUD 1945,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut David, mewakili generasi pemuda dan mahasiswa Minangkabau mengajak para generasi milenial untuk meneladani sosok H Taufiq Kiemas sebagai bapak bangsa yang sudah berjasa untuk NKRI dan juga Sumatra Barat.
Catatan PPMM, sumbangsih mendiang Taufiq Kiemas untuk Sumatra Barat yang terbesar adalah memprakarsai dibangunnya jembatan kelok 9 di Kabupaten Limapuluh. Dan sampai saat ini jalanan atau jembatan itu masih kokoh berdiri sebagai penghubung 2 provinsi, antara Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau.
“Sewindu sudah beliau meninggalkan kita, jejak jejak sejarah beliau selalu akan di kenang oleh generasi muda Minangkabau, seorang pemikir dan pemersatu,” ujar David.
Dalam ‘Doa dan Refleksi H Taufiq Kiemas’, PPMM akan melakukan kilas balik sejarah serta perjuangan hidup H Taufiq Kiemas. Sekaligus memanjatkan doa bersama. Kegiatan tersebut akan diikuti para pemuda dan mahasiswa minang yang merantau atau yang berdomisili di Jakarta.
“Kami berharap out put kegiatan ini, generasi muda tak akan mudah melupakan sejarah Taufiq Kiemas orang yang pernah berbuat baik dan berjasa kepada bangsa dan negara, khususnya Provinsi Sumatra Barat. Kegiatan ini insya Allah akan di dukung Penuh oleh Wakil Gunernur Provinsi Sumatra Barat, Ir. Audy Joinaldy,” cetus David.
Sebagai informasi, Taufiq Kiemas meninggal pada 8 Juni 2013 di Singapore General Hospital, Singapura usai menjalani perawatan. Taufiq Kiemas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan pada 9 Juni 2003.(*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |