TIMES JATIM, MALANG – Bulan suci Ramadan membawa berkah tersendiri bagi pedagang buah blewah dan krai di Banyuwangi. Kedua buah yang kerap dijadikan bahan utama minuman berbuka puasa ini mengalami lonjakan permintaan yang signifikan sepanjang Ramadan.

Miftahul Huda (30), salah satu pedagang di Jl. Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi, mengaku penjualan buah blewah meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan hari biasa.

"Dalam sehari, 80 kilo buah blewah habis terjual. Buah ini jadi primadona bagi warga Banyuwangi di bulan Ramadan," ujar John, sapaan akrabnya, Rabu (12/3/2025).

Saat ini, blewah dijual seharga Rp 10 ribu per kilogram, turun dari harga awal Ramadan yang sempat menyentuh Rp 12 ribu per kilogram. Dengan omzet harian mencapai Rp 800 ribu, ia memanfaatkan momentum ini untuk meraup keuntungan lebih.

"Alhamdulillah, karena buah blewah ini biasanya hanya tersedia saat bulan puasa, saya manfaatkan momen ini sebaik mungkin," kata warga Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat, Banyuwangi itu.

Namun, John mengungkapkan bahwa penjualan blewah juga bergantung pada kondisi cuaca. Jika hujan sering turun, permintaan menurun karena buah ini umumnya diolah menjadi es segar.

Sementara itu, pedagang buah krai, Muhammad Solihin (31), juga merasakan lonjakan permintaan selama Ramadan.

"Alhamdulillah, rezeki terus mengalir. Karena krai hanya ada saat puasa, banyak pembeli yang memburunya," ujarnya.

Buah krai dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu per buah, Rp 10 ribu untuk tiga buah, hingga Rp 15 ribu tergantung ukurannya. Dalam sehari, ia bisa meraup keuntungan sekitar Rp 200 ribu, bahkan lebih jika sedang ramai pembeli.

Menurutnya, krai diminati karena rasanya yang segar dan khas, serta sering dijadikan campuran es untuk berbuka.

"Banyak warga yang mencari krai. Kami mendapat pasokan langsung dari petani di Kecamatan Kabat," jelas warga Lingkungan Secang Timur, Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi itu.

Dengan tingginya permintaan, para pedagang berharap musim buah blewah dan krai tahun ini membawa keuntungan lebih besar. Mereka pun berupaya menjaga kualitas dan ketersediaan stok agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan hingga akhir Ramadan. (*)