https://jatim.times.co.id/
Wisata

Pemkot Malang Bakal Hadirkan Tour Wisata Bouwplan

Minggu, 07 Agustus 2022 - 13:41
Pemkot Malang Bakal Hadirkan Tour Wisata Bouwplan Alun-Alun Tugu Malang yang masuk dalam Bouwplan II. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Kota Malang yang kental akan sejarahnya, kini kembali diangkat dalam konsep berwisata. Pemkot Malang yang terus menggenjot pertumbuhan wisatanya, memanfaatkan apa yang ada.

Tak hanya wisata belanja dan kuliner saja, kini Pemkot Malang tengah merancang konsep wisata sejarah yang tentunya segera hadir.

Plt Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, pihaknya telah merencanakan Wisata Bouwplan yang bakal kembali hadir ditengah masyarakat maupun wisatawan.

Hal ini tentunya melihat dari sejarah Kota Malang yang tumbuh besar dari sejarah Belanda atas hadirnya Bouwplan I hingga VIII.

"Jadi wisata Bouwplan yang dikuatkan, karena sejarah ketika Malang dibentuk kan mulai dari Bouwplan I. Nah ini kita jadikan sebagai rute wisata City Tour Kota Malang," ujar Ida, Minggu (7/8/2022).

Awal mula rencana adanya tour wisata Bouwplan ini, berangkat dari pembangunan Kayutangan Heritage yang hingga kini tengah berproses.

Sebab, wilayah Kayutangan Heritage sendiri merupakan hasil dari perencanaan semasa pemerintahan Belanda dalam Bouwplan V.

Alun-Alun-Tugu-Malang-b.jpgTerlihat Gereja Katholik Hati Kudus Yesus yang berdiri kokoh dikawasan Kayutangan Heritage yang masuk dalam Bouwplan V. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Bouwplan V mulai dilaksanakan tahun 1924 yang dimana sebagai pemenuhan kebutuhan perumahan bagi warga Eropa dengan luas 16.768 meter persegi.

Pembangunan Bouwplan V membentang mulai dari Stasiun Kotabaru menuju Jalan Daendels Boulevard (Jalan Kertanegara, ke arah barat menuju kawasan Kayutangan hingga Jalan Semeru dan berakhir di Taman Semeru.

Bouwplan V tentu menghasilkan sejumlah bangunan ikonik, diantaranya bangunan kembali di perempatan Rajabali, Stadion Gajayana, Lapangan Hoki, Club House hingga Idjen Boulevard sebagai jalan utama Bouwplan V.

"Jadi pembangunan wisata ini juga didukung dengan dinas terkait. Seperti yang sudah dicanangkan oleh DPUPRPKP dalam membantu tour wisata, programnya tentu kita yang terjemahkan," ungkapnya.

Dalam menyempurnakan tour Wisata Bouwplan ini, Ida akan bekerjasama dengan sejumlah volunteer, sejarahwan hingga Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).

"Mereka nanti kita terjunkan sebagai guide leader (pemandu wisata) bagi para wisatawan," katanya.

Tak hanya itu, untuk menilik informasi soal Bouwplan Kota Malang, sementara ini Ida berencana akan memasangnya melalui Videotron milik Pemkot Malang.

"Kalau itu (peta Bouwplan) mungkin tidak harus ditancapkan (disetiap sudut lokasi Bouwplan) kalau memang belum ada anggarannya. Tetapi di dalam Videotron yang kita miliki bisa," tuturnya.

Terpisah, Pengamat Sejarah, Agung Buana mengapresiasi langkah Pemkot Malang untuk ide tour wisata sejarah ini. Sebab, banyak tema sejarah di Kota Malang yang memang perlu diangkat dan diketahui banyak orang.

Mulai dari Bouwplan, pertempuran Jalan Salak (Pahlawan Trip) hingga wilayah Pecinan merupakan bagian dari sebuah sejarah wisata Kota Malang.

"Ini bagus bisa memberikan tambahan pengetahuan bagi masyarakat Malang maupun wisata luar, sehingga tak hanya menikmati wisata kuliner dan belanja saja, namun juga bisa mengisi dengan wisata yang mempunyai nilai edukasi yang luas," jelas Agung.

Tentunya, konsep ini juga melibatkan inisiasi dari komunitas-komunita sejarah di Kota Malang sejak 2021 lalu. Menurut Agung, Walking Heritage sangat cocok dalam pelaksanaan tour wisata sejarah Kota Malang.

"Melihat saat peringatan 100 tahun Chairil Anwar itu terdapat beberapa komunitas membentuk walking tour heritage. Banyak yang bisa dijelajah, karena semua sudut di Kota Malang ini mempunyai sejarah," katanya.

Tak hanya kawasan Kayutangan Heritage, seperti halnya wilayah Alun-Alun Tugu Malang yang tepat di depan Gedung Balai Kota Malang. Lokasi tersebut masuk pada Bouwplan II yang dilaksanakan tahun 1920 silam dengan luas 15.547 meter persegi.

Bouwplan II tersebut melahirkan kawasan Gouverneur-Generaalburt yang dimana menjadi pusat aktivitas pemerintahan dengan dibangunnya gedung Balai Kota Malang, Hotel Splendid, Sekolah HBS/AMS yang saat ini menjadi SMA Negeri di kawasan Alun-Alun Tugu Malang.

Tentunya, dengan rencana wisata Bouwplan ini, Agung setuju dengan Pemkot Malang untuk bisa memberdayakan muatan lokal, yakni diterjunkan para pemandu wisata sebagai ujung tombak dalam pencerita sebuah wisata Kota Malang.

"Tentu mereka (pemandu wisata) harus punya banyak referensi dan ini perlu ada penguatan data dan pariwisata serta memiliki sertifikat kompetensi," tandasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.