TIMES JATIM, PONOROGO – Kabar membanggakan datang dari Paris. UNESCO secara resmi menetapkan Kabupaten Ponorogo sebagai anggota UNESCO Creative Cities Network (UCCN) untuk kategori Crafts and Folk Art atau Seni Rakyat dan Kriya.
Penetapan tersebut diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, bertepatan dengan World Cities Day 2025, Kamis (31/10/2025). Ponorogo menjadi wakil Indonesia bersama Kota Malang yang juga masuk jaringan kota kreatif untuk bidang Media Arts.
Menurut Satrya Wibawa, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO di Paris, pengakuan ini menegaskan pentingnya peran budaya lokal dalam pembangunan berkelanjutan.
“Ponorogo membawa kekuatan seni rakyat, khususnya tradisi Reog dan kerajinan lokalnya, ke panggung dunia,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).
Masuknya Ponorogo dalam jaringan ini juga merupakan hasil dari pengajuan resmi Pemerintah Indonesia sejak 2024, dengan dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta pemerintah daerah dan komunitas kreatif setempat.
Sebagai kota kreatif di bidang Crafts and Folk Art, Ponorogo kini sejajar dengan kota-kota dunia yang mengembangkan seni tradisi dan kriya sebagai motor ekonomi kreatif. Reog, sebagai ikon utama Ponorogo, menjadi simbol kekuatan identitas budaya dan inovasi lokal.
Sebelumnya, Indonesia telah memiliki lima kota kreatif UNESCO: Pekalongan (kriya dan seni rakyat), Bandung (desain), Ambon (musik), Jakarta (literatur), dan Surakarta (kriya dan seni rakyat). Bergabungnya Ponorogo dan Malang menambah daftar tersebut menjadi tujuh, memperkuat posisi Indonesia di jaringan global kota kreatif.
Satrya berharap, pemerintah daerah bersama kementerian terkait segera melaksanakan rencana aksi empat tahun sebagaimana pedoman UCCN.
“Langkah konkret harus segera dimulai agar Ponorogo dapat menjadi model pengembangan seni rakyat yang berkelanjutan,” katanya.
Penetapan ini juga sejalan dengan visi UNESCO untuk menjadikan budaya dan industri kreatif sebagai penggerak ketahanan sosial, investasi, dan kohesi komunitas.
Menariknya, pada 14 Oktober 2025 lalu, kelompok seniman Reog Ponorogo telah tampil memukau di markas besar UNESCO di Paris dalam sidang Executive Board, yang disebut-sebut menjadi momentum penting menjelang pengumuman resmi keanggotaan Ponorogo di jaringan kota kreatif dunia. (*)
| Pewarta | : M. Marhaban |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |