TIMES JATIM – Kota Malang tak hanya memanjakan wisatawan dengan panorama alamnya, tapi juga dengan ragam kuliner yang semakin kaya. Dari makanan tradisional Jawa Timur hingga hidangan khas daerah lain, semuanya bisa ditemukan di kota ini. Salah satunya adalah nasi gandul, kuliner legendaris asal Pati, Jawa Tengah.
Nasi gandul terkenal dengan kuah cokelat keemasan yang gurih-manis, berpadu dengan beragam lauk berbahan dasar jeroan sapi. Disajikan di atas piring berlapis daun pisang, aroma rempah langsung menyeruak sejak pertama kali tersaji.
Perpaduan rasa yang unik ini membuat nasi gandul berbeda dari kuliner Malang yang lebih banyak bercita rasa gurih-pedas seperti rawon atau bakso.
Di Malang, nasi gandul mulai mudah ditemui, salah satunya di Resto Gandul Pati Bu Tutik, kawasan Ruko Sawojajar Mas.
Varian lauk yang berlimpah mampu menguak selera makan pengunjung. (FOTO: Hilmi Amirul Huda/Times Indonesia)
Dari balik meja saji, Agus, pria asal Pati yang sudah merantau ke Malang, menjaga cita rasa asli kampung halamannya lewat resto yang sudah berdiri sejak 8 tahun lalu. “Bagi saya, resto ini bukan sekadar usaha, tapi juga cara menjaga dan mengenalkan tradisi kuliner Pati,” ujar Agus kepada TIMES Indonesia pertengahan September 2025.
Nama “gandul” sendiri lahir dari cara penyajiannya. Nasi, lauk, dan kuah disajikan di atas piring beralas daun pisang, lalu saat disendok, hidangan itu seolah “menggantung” atau tidak langsung menyentuh piring.
Sajian lauknya pun beragam, mulai dari koyor, babat, usus, paru, limpa, lidah, hingga daging sapi. Semua dipotong-potong, diguyur kuah panas, ditambahkan kecap manis, lalu ditaburi bawang goreng. Sensasi rasanya makin lengkap jika dinikmati bersama telur bacem atau tempe kering.
Lebih dari sekadar makanan, nasi gandul menjadi jembatan rasa bagi perantau Pati yang tinggal di Malang.
Di sisi lain, kehadirannya juga memperkaya khazanah kuliner kota ini. Setiap suapan menghadirkan nostalgia sekaligus pengalaman baru bagi pencinta kuliner yang ingin menjelajah rasa di luar menu khas Jawa Timur.
Jika Anda sedang mencari sensasi kuliner yang berbeda di Malang, semangkuk nasi gandul bisa jadi pilihan tepat. Hangat, gurih, manis, sekaligus penuh cerita tradisi. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |