https://jatim.times.co.id/
Berita

Posko Ante Mortem Terima 62 Laporan Keluarga Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny

Rabu, 01 Oktober 2025 - 23:26
Posko Ante Mortem Terima 62 Laporan Keluarga Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny Kasubbid Dokpol BidDokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro Sp. An. FCC. M. Biomed menyatakan Tim DVI sampai hari ini menerima 62 laporan dari keluarga korban Ponpes Al Khoziny, Rabu (1/10/2025). (Foto: Dok.Bidhumas Polda Jatim)

TIMES JATIM, SURABAYA – Petugas gabungan terus siaga di sekitar lokasi reruntuhan bangunan Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (BidDokkes) Polda Jawa Timur bersama Sidokkes Polresta Sidoarjo diterjunkan.

Tim medis tersebut difokuskan untuk memastikan seluruh korban dapat terdata dan teridentifikasi secara akurat.

Kasubbid Dokpol BidDokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro Sp. An. FCC. M. Biomed, menjelaskan bahwa sejak hari pertama insiden, pihaknya telah menyiapkan posko Disaster Victim Identification (DVI) di tiga lokasi berbeda.

“Dari DVI kita ada Dua posko, yaitu posko ante mortem dan post mortem," terang AKBP dr. Adam, Rabu (1/10/2025).

Dikatakan oleh dr.Adam, untuk posko ante mortem ditempatkan di kampus putri, sementara post mortem di rumah sakit, yakni RSUD Sidoarjo dan RS Siti Hajar Sidoarjo.

AKBP dr. Adam menerangkan, posko ante mortem berfungsi mengumpulkan data dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

evakuasi-terhadap-7-korban-reruntuhan-v.jpg

"Data yang dikumpulkan meliputi identitas pribadi, ciri-ciri fisik, hingga foto terbaru korban," ujarnya.

Data tersebut nantinya akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan medis dari posko post mortem. 

“Di posko post mortem, jika kita menemukan jenazah maka dibawa ke rumah sakit. Di sana dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensik, kemudian dicocokkan dengan data ante mortem," tambah dr Adam.

Lebih lanjut, Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim juga mengatakan, jika ditemukan data primer, seperti gigi dan sidik jari, itu sudah bisa memastikan identitas korban. 

"Kalau tidak, kita cari data sekunder seperti tanda lahir, bentuk gigi, rambut, hingga tinggi badan,” ungkapnya.

Hingga saat ini, posko ante mortem telah menerima 62 laporan dari keluarga. Dari jumlah tersebut, tim berhasil mengidentifikasi tiga korban. 

Basarnas.jpg

Kendati demikian, proses pencocokan data masih terus dilakukan dengan melibatkan enam hingga delapan petugas dalam setiap shift.

“Kendala terbesar biasanya pada pengumpulan data dan administrasi. Karena itu, kami aktif menghubungi keluarga untuk mencari tambahan informasi agar proses identifikasi bisa lebih cepat,” ujar dr. Adam.

Di lokasi yang sama, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan, sejak menerima informasi kejadian pihaknya langsung mengerahkan personel untuk membantu penanganan peristiwa robohnya bangunan di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. 

"Upaya yang dilakukan Tim DVI Biddokkes Polda Jatim dan Dokkes Polresta Sidoarjo ini menjadi bagian penting dari langkah kemanusiaan, guna memastikan para korban reruntuhan bangunan di lingkungan Pondok Pesantren Al Khoziny dapat segera teridentifikasi dengan benar," tutup Kombes Pol Abast. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.