TIMES JATIM, KEDIRI – Ratusan siswa sekolah menengah pertama se-Kabupaten Kediri, Selasa, (11/10/2022) "menyerbu" lapangan parkir Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kediri.
Ratusan pelajar itu bermodal cat dan kuas, menyulap tembok lapangan parkir yang awalnya kosong tanpa daya tarik menjadi tembok dengan penuh karya seni mural. Kegiatan ini bukan sekedar mural atau menggambar tembok biasa, pasalnya Disdik Kabupaten Kediri menyiapkan hadiah untuk sekolah dengan karya mural terbaik.
Total ada tembok sepanjang 174 meter jadi kanvas panjang bagi para pelajar dari 58 sekolah menengah pertama negeri dan swasta dari berbagai wilayah di Kabupaten Kediri.
Plt Kepala Disdik Kabupaten Kediri Muhammad Muksin mengungkapkan kegiatan ini untuk mendorong para pelajar kabupaten Kediri untuk unjuk gigi dan berani berkreasi sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Seperti diketahui profil pelajar Pancasila memiliki beberapa ciri utama seperti beriman, berkebinekaan, mandiri, dan kreatif. Adu kreasi mural antar SMP ini juga sekaligus menyambut peringatan hari besar nasional (PHBN) yakni Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Para pelajar dibebaskan menuangkan imajinasi mereka dalam sebuah tembok, dengan batasan tema besar profil pelajar Pancasila.
"Persatuan, Kesetaraan, kerukunan umat beragama serta banyak hal lain. Tujuannya untuk menggali potensi yang ada di anak-anak SMP, anak-anak yang sedang berkembang imajinasi dan kreatifitasnya," tukas Plt Kepala Disdik Kabupaten Kediri Muhammad Muksin.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris DisDik ini mengungkapkan dengan kompetisi mural ini para pelajar bisa ikut menyalurkan hobi mereka yang tidak tersalurkan. Selain menggali potensi yang ada, minat dan hobi di bidang seni bisa tersalurkan. "Ini juga sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar. Salah satu kegiatannya adalah unjuk kreatifitas di bidang apapun," tambahnya lagi.
Tema besar profil pelajar Pancasila dan juga persatuan dipilih bukan tanpa alasan. Diharapkan dengan memupuk semangat kebangsaan, para pelajar ini bisa semakin meningkatkan integritas pada ideologi negara.
Semangat berkebangsaan, ditambahkan Muksin, tidah harus melulu ditanamkan melalui mata pelajaran di dalam kelas. Apalagi di beberapa sekolah yang telah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar dibebaskan untuk mengolah tema tersebut.
"Para pelajar meluapkan gagasan-gagasannya terkait kehidupan kebangsaan, kebersamaan, kerukunan umat beragama, dan sebagainya. Saya tidak menyangka hasilnya akan sebagus ini," tutur Muksin lagi.
Selain kompetisi mural, pada saat yang bersamaan, juga turut digelar adu kreasi puisi dan juga videografi. Khusus untuk adu kreasi videografi digelar di wilayah sekitar Monumen Simpang Lima Gumul. Kedua adu kreasi seni tersebut, juga turut diikuti ratusan pelajar SMP di Kabupaten Kediri. Hal ini, ditambahkan Muksin sesuai dengan pesan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana agar anak-anak mendapatkan perhatian prioritas.
"Terutama untuk guru-guru harus bisa menyalurkan minat bakat. Tidak harus selalu akademik tapi juga soft skill perlu dikembangkan," jelas Muksin lagi.
Para pelajar yang mengikuti adu kreasi mural ini sendiri tampak semangat. Meski adu kreasi dimulai sejak pagi, sampai detik-detik berakhirnya waktu pembuatan mural, para pelajar tetap terlihat antusias. Dengan setiap tim berisi 3-5 pelajar, setiap pelajar dengan kompak membuat sketsa hingga proses mewarnai. Sementara itu untuk menentukan yang terbaik dari puluhan mural karya anak-anak SMP ini, dinilai dari segi orisinalitas, kesesuaian tema, segi artistik, dan terakhir komunikatif.
Diungkapkan Gian Crismeril, salah satu pendamping dari SMP Muhammadiyah 1 Pare, anak-anak didiknya tidak langsung memulai di tembok yang akan dimural. Sebelumnya mereka membuat sketsa di kertas, yang nantinya diaplikasikan di tembok. Diakui wanita yang juga Guru Seni Budaya ini, membuat mural merupakan hal baru bagi para anak didiknya karena itu juga perlu persiapan mental. Persiapan dilakukan selama tiga hari.
"Kebetulan anak-anak ini pemula untuk lukis mural kalau untuk di kertas mungkin sudah biasa. Jadi ini bagi mereka itu pengalaman pertama untuk melukis mural," ujarnya.(*)
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |