TIMES JATIM, JAKARTA – Mewakili Menko PMK, Puan Maharani, Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Nyoman Shuida, menyampaikan perlunya internalisasi nilai sejarah dan nasionalisme kepada para pemuda melalui kegiatan Gladi Sejarah Pemuda Indonesia (GSPI) 2019.

Nyoman Shuida mengatakan, kegiatan ini penting bagi pemuda karena pemuda identik dengan people make history (orang yang membuat sejarah) dan agent of change (agen perubahan).

"Berbagai upaya dilakukan agar peran pemuda tetap menjadi titik pusat penentu kemajuan bangsa dan negara," katanya di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

GSPI 2019 adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenko PMK bekerjasama dengan Kemendikbud, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkot Semarang dilaksanakan di Semarang berlangsung pada 4-7 April 2019 yang diikuti sebanyak 750 pemuda.

Melalui kegiatan bertema kepemudaan ini menurutnya, diharapkan dapat menghasilkan output berupa pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme, toleransi, dan menghargai sejarah.

"Kegiatan GSPI 2019 merupakan wadah bagi pemuda yang berusia 18 hingga 25 tahun dari seluruh Indonesia untuk dibina menjadi pemuda yang nasionalis, berkarakter dan berbudaya," tuturnya. (*)