TIMES JATIM, MALANG – Upaya peningkatan kualitas pendidikan vokasi pertanian kembali ditegaskan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan Malang) melalui pelaksanaan Audit Surveillance ke-1 ISO 9001:2015 dan ISO 21001:2018 yang berlangsung pada 20–21 November 2025. Kegiatan tersebut menghadirkan auditor eksternal dari PT Decra Group Indonesia (DGI Cert), yakni M. Ainun Najib dan Jani Raharjo, untuk memastikan tata kelola institusi berjalan sesuai standar internasional.

Audit dilakukan sebagai bagian dari pemantauan rutin atas implementasi sistem manajemen mutu di lingkungan Polbangtan Malang. Evaluasi mencakup keseluruhan proses pendidikan mulai dari Penjaminan Mutu, Administrasi Akademik, Program Studi, Laboratorium, Teaching Factory (TEFA), hingga layanan pendukung seperti SDM, Keuangan, dan Biro Kemahasiswaan dan Alumni. Melalui audit ini, lembaga ingin memastikan bahwa layanan pendidikan vokasi pertanian berjalan efektif, konsisten, dan akuntabel.

Komitmen Polbangtan Malang dalam menjaga mutu sejalan dengan arahan pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian. Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, berulang kali menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia sebagai motor kemajuan sektor pertanian. Ia menyebut empat prinsip utama yang harus diterapkan dalam bekerja bekerja terbaik, fokus, cepat, dan berorientasi hasil sebagai pedoman dalam mencetak SDM pertanian unggul.

Senada dengan itu, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menegaskan bahwa standar mutu merupakan fondasi penting dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi modern. Menurutnya, penerapan ISO menjadi alat untuk memastikan pelayanan publik di bidang pendidikan pertanian dikelola sesuai ketentuan internasional serta memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Selama dua hari pelaksanaan audit, auditor melakukan telaah menyeluruh terhadap dokumen, prosedur pelayanan, kesesuaian regulatif, serta efektivitas sistem yang telah dijalankan. Audit ini tidak hanya menilai kepatuhan terhadap standar, tetapi juga mengidentifikasi aspek-aspek yang masih dapat ditingkatkan agar kualitas layanan semakin optimal. Di awal kegiatan, jajaran pimpinan, dosen, dan pegawai mengikuti rapat pembukaan sebagai bentuk kesiapan institusi dalam menjalani proses audit.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyambut pelaksanaan audit ini sebagai bagian dari komitmen lembaga dalam membangun budaya mutu berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa audit surveillance merupakan instrumen penting untuk menjaga kualitas seluruh layanan akademik dan administratif.

“Kami berkomitmen memastikan setiap unit menjalankan proses sesuai standar dan terus melakukan perbaikan agar mutu pendidikan vokasi pertanian tetap terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Lead Auditor DGI Cert, M. Ainun Najib, mengapresiasi kesiapan Polbangtan Malang dalam menyambut audit. Ia menilai bahwa manajemen telah menunjukkan komitmen kuat terhadap implementasi ISO.

“Kami bekerja seperti fotografer—mengambil gambar kenyataan di lapangan dan memberikan catatan yang perlu diperbaiki dan yang sudah berjalan baik. Tujuannya bukan sekadar menilai dokumen, tetapi memastikan sistem benar-benar efektif,” jelasnya.

Dengan selesainya audit surveillance ini, Polbangtan Malang semakin memperkokoh posisinya sebagai lembaga pendidikan vokasi pertanian yang berstandar internasional. Konsistensi dalam penerapan ISO diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan publik serta menghasilkan lulusan yang kompetitif dan siap berkontribusi bagi pembangunan pertanian nasional. (D)