TIMES JATIM, GRESIK – Tim akademisi Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ilmu Olahraga (IKOR) Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi (PKR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan edukasi manajemen kesiapsiagaan bencana alam dan trauma healing.

Edukasi ini menyasar para tenaga pendidik dan wali murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 235 Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (29/11/2021).

Agenda edukasi ini dilatarbelakangi beberapa hal. Di antaranya mengenai minimnya informasi yang didapat masyarakat akan ancaman dan peringatan dini. Kemudian lokasi titik kumpul dan arah jalur evakuasi baik di rumah maupun di luar rumah.

Hal lain yakni melanggar batas rambu peringatan wilayah/area bahaya saat erupsi gunung, panik dan tergesa-gesa saat kejadian bencana yang bisa menimbulkan kecelakaan, tersengat listrik saat banjir.

Ketua Tim Akademisi PKM IKOR Jurusan PKR, Yetty Septiani Mustar menyampaikan bahwa  kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan memberikan beragam materi edukasi terkait bencana.

Gambaran umum edukasi kesiapsiagaan bencana alam dan olahraga sebagai trauma healing di SDN 235 Gresik, Kabupaten Gresik, Senin (29/11/2021) (FOTO: Dok. Unesa for TIMES Indonesia)

"Kami berikan juga edukasi tentang manajemen kesiapsiagaan bencana serta praktik simulasi ketika sebelum, saat dan setelah terjadi bencana banjir, gempa bumi, kebakaran, gunung berapi, tsunami, puting beliung, dan tanah longsor," terangnya saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Senin (29/11/2021).

Yetty Septiani juga menyampaikan bahwa program edukasi siap siaga kebencanaan ini menunjukkan antusias dari peserta.

"Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kepada peserta kegiatan PKM menunjukkan bahwa guru menyambut dengan sangat baik kegiatan ini terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir," terangnya.

Beberapa materi yang disampaikan diantaranya kelalaian dampak arus pendek mengakibatkan terjadinya kebakaran di pasar dan pemukiman. Kurangnya pengarahan penanganan untuk kelompok rentan khususnya lansia ini bisa berakibat fatal.

Latarbelakang lain diselenggarakannya edukasi kesiapsiagaan bencana alam dan trauma healing ini di Kabupaten Gresik adalah daerah ini menjadi langganan bencana. Hal ini yang mendorong tim PKM IKOR Jurusan PKR untuk melakukan program di daerah ini.

"Bencana banjir di Kabupaten Gresik yang berdampak pada sekolah, perkantoran, jalanan umum, pemukiman dan hilangnya nyawa telah menimbulkan kepanikan sekaligus peringatan bahwa mendesaknya kesiapsiagaan masyarakat untuk selamat," jelasnya.

Terpisah, salah satu peserta program PKM IKOR Jurusan PKR, Nizar Ghulam Akbar menilai bahwa materi serta kegiatan tanya jawab yang disampaikan oleh pemateri terorganisasi dengan baik dan mudah dimengerti oleh peserta.

"Materi juga disertai dengan contoh visual serta praktek secara langsung sehingga memudahkan guru dalam memberikan pemahaman kepada siswa maupun masyarakat umum nantinya dalam penguatan manajemen kesiapsiagaan bencana dan program olahraga untuk trauma healing," terangnya.

Selain dibekali materi, para tenaga pendidik juga dibekali buku manajemen kesiapsiagaan bencana serta beragam video praktik. "Selain itu, peserta juga dibekali dengan buku manajemen kesiapsiagaan bencana serta beragam video praktik pelaksanaan permainan olahraga untuk trauma healing," pungkasnya.

Berikut Tim PKM IKOR Jurusan PKR Unesa, yakni Yetty Septiani Mustar, S.K.M., M.P.H., Dr. Pudjijuniarto, M.Pd., Anna Noordia, S.TP., M.Kes., Dita Yuliastrid, S.Si., M.Kes., dr. Ananda Perwira Bakti, M.Kes., dan Dr. Hery Wahyudi, M.Pd. (*)