https://jatim.times.co.id/
Berita

Buku Discover Disaster: Saat Pemimpin Menjadi ‘Ibu’ di Tengah Bencana

Rabu, 27 Agustus 2025 - 19:36
Buku Discover Disaster: Saat Pemimpin Menjadi ‘Ibu’ di Tengah Bencana Launching Buku Discover Disaster: The Chief Series Khofifah Indar Parawansa. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, SURABAYA – Catatan tentang bencana biasanya tertinggal dalam arsip laporan resmi: angka korban, kerugian materi, serta deretan data teknis yang kaku. Namun, sebuah buku karya jurnalis TIMES Indonesia, Lely Yuana, mencoba menghadirkan wajah lain dari penanganan bencana di Jawa Timur. Buku berjudul “Discover Disaster | The Chief Series: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa” itu menyajikan kisah tentang kepemimpinan, solidaritas, dan sisi kemanusiaan di balik situasi darurat.

Di tangan Lely Yuana  penanganan bencana yang seringkali hanya menjadi berita harian kini berubah menjadi narasi panjang yang memberi ruang bagi refleksi. Ia menuliskan bagaimana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 41 juta jiwa itu melewati berbagai krisis, mulai dari banjir, erupsi gunung, gempa bumi, hingga pandemi Covid-19.

“Buku ini ingin memberi perspektif bahwa bencana bukan sekadar peristiwa alam atau musibah sosial, melainkan juga momentum untuk melihat kepemimpinan, solidaritas, dan daya tahan masyarakat,” kata Lely dalam pengantarnya.

Catatan di Tengah Krisis

Buku ini tidak lahir dari ruang sunyi. Lely menuliskannya setelah lima tahun 2019-2024 mengikuti jejak langkah Khofifah, membaca kembali catatan liputan lapangan, serta mewawancarai sejumlah pihak yang terlibat langsung dalam penanganan bencana.

Salah satu kisah yang mendapat porsi cukup besar adalah penanganan Covid 19 dan erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021. Saat itu, luncuran awan panas menimbun sejumlah desa di Kabupaten Lumajang. Ribuan warga harus mengungsi. Dalam situasi panik, Khofifah hadir langsung ke lokasi, menemui warga, dan memastikan bantuan tersalurkan.

“Yang saya lihat, beliau tidak hanya memberi instruksi, tapi juga mencoba menenangkan masyarakat. Itu bagian dari kepemimpinan yang humanis,” tulis Lely.

Begitu pula saat pandemi Covid-19 mengguncang Jawa Timur. Bagi Khofifah, keputusan yang diambil sering kali berada di antara dilema ekonomi dan kesehatan. Pembatasan mobilitas harus dilakukan, namun roda perekonomian juga tidak boleh berhenti total. Lely merekam dinamika itu dalam bentuk narasi, bukan hanya rangkaian data angka.

Discover-Disaster-The-Chief-Series.jpg

“Di titik inilah buku ini menjadi berbeda. Ia memberi konteks, memberi rasa, dan menghadirkan kembali atmosfer tegang di masa pandemi,” kata Rudi Mulya, Kepala Biro TIMES Indonesia Surabaya Raya.

Bagi Rudi, literasi kebencanaan yang terdokumentasi dalam buku yang diterbitkan TIMES Indonesia ini bisa menjadi bacaan penting bagi literasi publik bagaimana Pemimpin mengambil langkah dalam penanganan bencana.

“Setiap bencana memberi pelajaran. Kita belajar tentang kesiapsiagaan, tentang betapa pentingnya sinergi semua pihak, dan bagaimana masyarakat Jawa Timur punya daya tahan yang luar biasa,” jelasnya.

Ia menekankan, mitigasi bencana tidak cukup hanya dengan membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat. 

"Karena itu, karya tulis seperti ini penting untuk memperluas wawasan kebencanaan dan merekam jejak sejarah," Harap Rudi.

Potret Lapangan

Melanjutkan, Lely Yuana banyak menyoroti peran para relawan dan aparat di lapangan. Dari BPBD Jawa Timur yang menjadi garda depan, hingga relawan desa yang dengan sukarela turun tangan mengevakuasi korban.

“Tidak jarang saya menemukan kisah-kisah kecil namun bermakna. Misalnya, relawan muda yang rela meninggalkan keluarganya demi berjaga di posko, atau seorang tenaga kesehatan yang bertugas tanpa lelah selama pandemi. Mereka adalah wajah lain dari kepahlawanan,” tulis Lely.

Kisah-kisah itu membuat Discover Disaster lebih dari sekadar dokumentasi. Ia menjadi mosaik yang menggambarkan bagaimana Jawa Timur bergerak bersama dalam menghadapi krisis.

Dari Data ke Narasi

Secara struktur, buku ini terbagi dalam beberapa bab tematik: bencana alam, bencana nonalam, strategi kebijakan, hingga refleksi sosial. Namun gaya penulisannya tetap ringan. Lely menghindari bahasa akademis yang kaku. Ia memadukan data dengan narasi jurnalistik sehingga pembaca merasa seolah-olah sedang mengikuti liputan langsung.

“Sebagai jurnalis, saya terbiasa menulis berita harian yang ringkas. Tetapi ketika masuk ke dalam buku ini, saya ingin menghadirkan cerita yang lebih utuh. Ada ruang untuk menggambarkan emosi, dilema, bahkan sisi personal seorang pemimpin,” ungkap Lely.

Tidak mengherankan jika buku ini terasa hidup. Pembaca bisa merasakan ketegangan saat sirene peringatan bencana berbunyi, kepanikan warga saat banjir datang, atau harapan yang muncul ketika bantuan tiba.

Refleksi Kepemimpinan

Selain merekam peristiwa, buku ini juga memberi ruang bagi refleksi tentang gaya kepemimpinan Khofifah. Sebagai gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, Khofifah kerap menghadapi ekspektasi ganda: ia dituntut tegas dalam mengambil keputusan, tetapi juga diharapkan menunjukkan kelembutan sebagai seorang ibu.

Dalam banyak kesempatan, ia memang berusaha hadir tidak hanya sebagai gubernur, tetapi juga sebagai “ibu” bagi warga Jawa Timur. Lely menulis bagaimana Khofifah sering menyapa langsung anak-anak di pengungsian atau mendengar curahan hati ibu-ibu korban bencana.

Discover-Disaster-The-Chief-Series-2.jpg

“Hal-hal kecil semacam itu membuat warga merasa diperhatikan. Itu membangun kepercayaan,” kata Lely.

“Menulis buku ini membuat saya menyadari bahwa di balik setiap bencana selalu ada cerita tentang manusia: tentang kehilangan, tentang harapan, dan tentang kebersamaan,” ujar Lely menambahkan.

Lebih dari Arsip

Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan bahwa buku ini bukan sekadar arsip. Ia adalah ajakan untuk lebih siap, lebih peduli, dan lebih berdaya saat bencana datang.

Dengan gaya penulisan yang mengalir, buku Discover Disaster mengingatkan bahwa bencana bukan hanya urusan pemerintah atau aparat, melainkan urusan bersama. Setiap orang punya peran, sekecil apapun, dalam membangun ketangguhan.

Menjaga Ingatan, Membangun Masa Depan

Bencana mungkin akan selalu datang, entah dalam bentuk alamiah atau sosial. Namun, dokumentasi seperti yang dilakukan Lely Yuana melalui buku ini memberi bekal penting: menjaga ingatan kolektif agar pengalaman tidak hilang begitu saja.

Buku ini sekaligus menjadi potret kepemimpinan Bu Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada periode 2019–2024. Sebuah periode yang penuh ujian, tetapi juga menunjukkan keteguhan seorang pemimpin di tengah badai.

"Dengan demikian, Discover Disaster tidak hanya layak dibaca, tetapi juga layak dijadikan rujukan bagi generasi mendatang. Sebab, seperti kata pepatah, 'Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan pelajarannya'. harap Gatot Soebroto

Buku yang Menginspirasi

Hadirnya Discover Disaster mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Bagi akademisi, buku ini bisa menjadi rujukan dalam studi kebencanaan. Bagi praktisi, ia menjadi inspirasi tentang pentingnya koordinasi dan kepemimpinan. Sedangkan bagi masyarakat umum, buku ini menghadirkan kisah nyata yang menyentuh hati.

“Buku ini membuka mata bahwa bencana tidak bisa kita hindari, tetapi cara kita meresponsnya sangat menentukan masa depan,” kata Dr.Ir Nyono Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, yang turut hadir dalam acara bedah buku. (*)

Pewarta : Zisti Shinta Maharrani
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.