TIMES JATIM, BANYUWANGI – Dalam upaya meningkat kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk kualitas pendidikan. Banyuwangi termasuk menjadi pionir dalam pengenalan matematika sejak berada di Taman Kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia dini (PAUD).
Sesuai arahan Presiden RI, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) saat ini tengah menyiapkan skema pembelajaran matematika untuk anak di jenjang TK atau PAUD. Termasuk menjadikanya sebagai salah satu program prioritas dalam poin penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi.
“Untuk petunjuk teknis atau juknis pengenalan matematika sejak PAUD itu, kita menunggu kebijakan selanjutnya dari Kemendikdasmen,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno, kepada TIMES Indonesia Selasa, (12/11/2024).
Meskipun begitu, Suratno mengungkapkan, apabila untuk pelajaran numerasi ditingkat PAUD sudah ada dan telah diterapkan. Pasalnya, hal tersebut termasuk menjadi target capaian pembelajaran.
“Seperti kata Mendikdasmen, ditingkat PAUD harus banyak bermain. Nanti memasukkan konten matematikanya seperti apa bukan sesuatu yang benar-benar baru,” ujarnya.
Dikatakan Suratno, dikenalkannya matematika sejak TK atau PAUD dengan menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan tersebut memang bukan hal baru di Bumi Blambangan. Sebab, Banyuwangi telah menggunakan metode matematika Gasing atau matematika ‘Gampang, Asyik, dan Menyenangkan’.
Penggunaan metode matematika Gasing tersebut, Suratno menambahkan, sudah berjalan dua tahun. Hanya saja penerapanya dalam tingkatan Sekolah Dasar (SD).
“Kita termasuk pionir untuk matematika Gasing dan saya yakin secara implisit, apa yang menjadi arahan Presiden ini, akan diarahkan seperti yang telah dilakukan Banyuwangi sekarang,” tuturnya.
“Banyuwangi sudah siap saat arahan tersebut diberlakukan. Jadi bagaimana matematika dipelajari dengan riang gembira dan cepat ditangkap oleh anak-anak,” imbuh Suratno.
Bahkan, masih kata Suratno, dengan menerapkan metode yang dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya itu, Banyuwangi telah mengantarkan seorang pelajar SD, Felicia Dahayu, yang berhasil meraih medali emas dalam kompetisi coding internasional, The 9th World Innovative Technology (WIT) Challenge, di Chonnam National University, Korea Selatan, pada 2-3 November 2024.
Tak hanya itu, Banyuwang telah memiliki 10 trainer berskala nasional yang siap untuk untuk melatih guru TK jika arahan dari Presiden sudah ditetapkan.
“Banyuwangi siap, hanya tinggal mengaplikasikanya ke tingkat Paud,” cetus Suratno. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Banyuwangi Jadi Pionir, Matematika Dikenalkan Sejak TK
Pewarta | : Anggara Cahya Kharisma |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |