TIMES JATIM, MADIUN – Ide kreatif siswa SMP Negeri 5 Kota Madiun (Spenma) menjadikan acara perpisahan tetap berkesan meskipun hanya digelar di halaman sekolahan. Para guru, siswa dan orang tua terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan pelepasan siswa kelas IX yang telah lulus pada Selasa 10 Juni 2025.

Berbeda dengan kelulusan sebelumnya, kegiatan purnawiyata atau perpisahan Spenma berkonsep outdoor. Sebanyak 141 siswa berkumpul di halaman sekolah mengikuti upacara dan prosesi pelepasan. Diawali seremoni singkat dan pemberian penghargaan untuk siswa berprestasi.

Pada prosesi pelepasan, seluruh siswa yang hadir membentuk lingkaran berlapis. Kemudian para siswa melepaskan balon udara sebelum kemudian berputar melingkar sambil bergandengan tangan diiringi musik.

Kemeriahan terasa ketika beberapa siswa menyalakan smoke bomb dan confetti. Terlihat wajah-wajah ceria dan teriakan riang di tengah kepulan asap warna-warni dan hamburan potongan kertas di udara. Para siswa tetap erat berpegangan sampai prosesi berakhir.

Suasana berubah haru ketika di akhir prosesi para siswa berpamitan kepada para guru sebelum keluar dari gerbang sekolah. Tidak sedikit siswa dan guru berlinang air mata. Begitu pula dengan para orang tua yang menyambut haru anak mereka di depan gerbang sekolah.

Siswa Spenma Madiun melambaikan tangan kepada guru mereka usai acara perpisahan di halaman sekolah. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

"Nggak apa-apa acara perpisahan di sekolah. Walaupun sederhana tetapi ada kenangan berkesan bersama guru dan teman-teman," tutur Jenar Cahyantari salah seorang siswa kelas IX Spenma.

Sebelum upacara dan prosesi perpisahan di halaman sekolah para siswa juga mengikuti sholat dhuha dan doa bersama. Kegiatan religius yang juga diikuti orang tua wali murid itu merupakan wujud syukur karena telah menyelesaikan pendidikan dan harapan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

"Walaupun dikemas sederhana esensi acara ini tetap luar biasa. Para siswa terlihat enjoy, senang dan terharu," ungkap Ruspeniati Kepala SMPN 5 Kota Madiun.

Alih-alih acara seremoni di gedung pertemuan berbudget besar, ide acara perpisahan Spenma diapresiasi oleh komite sekolah. Kemasan acara yang sederhana merupakan bentuk kesadaran dan empati para siswa.

"Anak-anak menunjukkan empati tinggi bahwa acara tidak harus hura-hura. Acara tadi sederhana namun cukup bermakna. Semoga ini menjadi awal kesuksesan siswa dan Spenma ke depan," kata Hariyadi Ketua Komite SMPN 5 Kota Madiun.

Bergandengan tangan membentuk lingkaran berlapis, berkeliling dan menyalakan smoke bomb menjadi salah satu momen berkesan momen perpisahan Spenma. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Dinas Pendidikan Kota Madiun diwakili Pengawas SMPN Endang Lilik Utami juga merespons positif acara perpisahan di Spenma. Menurutnya, kegiatan perpisahan dengan kemasan sederhana namun kreatif tersebut bisa menjadi referensi sekolah lain.

"Kegiatan perpisahan ini luar biasa. Kami dari dinas pendidikan mengapresiasi kegiatan perpisahan di Spenma yang dikemas sederhana, efisiensi anggaran namun khidmat," tegas Endang Lilik.

Acara perpisahan sekolah ala siswa SMPN 5 Kota Madiun meskipun sederhana namun meninggalkan kesan mendalam. Terlihat dari ekspresi para siswa ketika melambaikan tangan kepada guru-guru mereka sesaat setelah gerbang sekolah ditutup begitu acara perpisahan usai. (d)