TIMES JATIM, MALANG – Di penghujung 2022, Polbangtan Malang (Politeknik Pembangunan Pertanian Malang) menggelar kegiatan bertajuk Finalisasi Kurikulum dan Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Pembukaan Program Studi Baru yang diselenggarakan selama tiga hari di Grand Dafam Hotel Surabaya, 30 November - 2 Desember 2022.
Kegiatan yang diikuti oleh jajaran wakil direktur Polbangtan Malang dan tenaga pendidik dari tiap-tiap program studi tersebut memiliki dua agenda yang menjadi pembahasan yaitu finalisasi kurikulum dari masing-masing program studi dan FGD persiapan pembukaan program studi baru yaitu Manajemen Korporasi Peternakan.
Tujuan dari kegiatan finalisasi ini adalah menyelesaikan penyusunan kurikulum yang berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga menghasilkan kurikulum baru disesuaikan dengan profil lulusan yang diharapkan, berdasarkan masukan dari para stakeholder pada saat FGD peninjauan kurikulum yang diselenggarakan sebelumnya.
Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tahap akhir dari penyusunan kurikulum Polbangtan Malang jelang tahun 2023. "Sebelum ini kita telah melakukan 2 kali workshop untuk mengakomodir MBKM agar masuk dalam kurikulum kita," ujarnya melalui keterangan tertulis pada Jumat (2/12/2022).
Suasana kegiatan Finalisasi Kurikulum dan FGD Persiapan Pembukaan Program Studi Baru Polbangtan Malang. (Foto: Polbangtan Malang)
Terkait dengan program studi baru, Uud -panggilan akrab Direktur Polbangtan Malang- menambahkan bahwa dalam FGD ini bertujuan untuk mematangkan persiapan dan kelayakan penyelenggaraan program studi baru yaitu Manajemen Korporasi Peternakan.
"Kita akan coba memaparkan rancangan awal korporasi peternakan sehingga kita bisa memahami dan menyajikan bentuk manajemennya ke dalam program studi," ujarnya.
Upaya ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. "Presiden Jokowi memberikan arahan untuk membentuk kebijakan korporasi petani dan nelayan melalui koperasi. Petani dan nelayan didorong berkelompok, berkorporasi agar memiliki skala ekonomi lebih efisien," kata Syahrul.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan sudah saatnya petani melakukan pertanian sebagai agribisnis.
Bukan hanya memenuhi kebutuhan keluarga sendiri, katanya, petani juga sudah saatnya membuat turunan berupa olahan untuk mendapatkan nilai tambah, begitu pun mendapatkan akses pasar yang baik.
"Pertanian kini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Sudah saatnya pertanian dijadikan agribisnis guna meningkatkan penghasilan," kata Dedi Nursyamsi.
Para peserta Finalisasi Kurikulum dan FGD Persiapan Pembukaan Program Studi Baru Polbangtan Malang. (Foto: Polbangtan Malang)
Dalam kegiatan FGD ini diselenggarakan secara hybrid (online dan offline), turut Koordinator Kelompok Kelembagaan dan Ketenagaan Pendidikan Pusdiktan, Ismaya Nita Rianti Parawansa secara offline dan perwakilan dari seluruh Polbangtan secara online.
Perlu diketahui, program studi baru ini merupakan program studi spesifik yang dikembangkan oleh masing-masing Polbangtan untuk mendukung program strategis Kementerian Pertanian, sebagai contoh Polbangtan Medan dengan Prodi Manajemen Korporasi Tanaman Industri dan Polbangtan YoMa dengan Prodi Manajemen Korporasi Biofarmaka. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Polbangtan Malang Bersiap Buka Program Studi Baru
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |