TIMES JATIM, MALANG – Universitas Islam Malang (UNISMA) mengundang sejumlah ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengulas road map NU di abad kedua.
Diskusi terarah tersebut digelar secara daring pada Kamis (9/12/2021). Unisma menghadirkan Rais Syuriah PBNU
Dr (HC) KH Afifuddin Muhajir, Pengasuh PP Amanatul Ummah Prof Dr H Asep Syaifuddin Chalim, sahabat Gus Dur Prof Dr H Nasichin Hasan, A'wan PCNU Jember Prof Dr KH Abd Halim Soebahar dan Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi.
Maskuri menjelaskan bahwa NU ibarat kapal besar yang memiliki banyak penumpang dari berbagai latar belakang dengan satu tujuan tapi cara berbeda.
"Harusnya saling support agar kapan besar ini menuju titik tujuannya," katanya.
Menurutnya, perjalanan 1 abad NU bukan lah waktu yang pendek dengan berbagai macam dinamika yang dihadapi selama ini. Dari sisi kesejahteraan, NU harus mampu membaca tantangan zaman yang semakin dinamis.
"Berdasarkan riset, tahun 2025 hingga 2030 akan terjadi PHK 300 juta tenaga kerja di tingkat dunia. Di Indonesia akan terjadi PHK 56 juta pekerja karena perkembangan teknologi informasi yang mulai menggantikan pekerjaan manusia," bebernya.
Maskuri meminta sektor ini harus menjadi perhatian NU agar masyarakat lebih sejahtera.
Dalam sektor kesehatan dan ekonomi dinilai belum dilakukan secara optimal. Sebab itu, Maskuri mendorong bagaimana optimalisasi di bidang-bidang tersebut.
"Tentang kebangsaan, NU tidak diragukan lagi. NKRI harga mati. Saat ini NU menghadapi paham transnasional. Banyak kader NU yang lepas ke paham ekstrem," ungkapnya.
Sementara itu, Rais Syuriah PBNU Dr (HC) KH Afifuddin Muhajir mengatakan ada tiga hal kekuatan NU yakni sebagai benteng aqidah Aswaja, pengawal moral bangsa Indonesia dan pengawal NKRI.
Ketika ditanya apakah NU bisa diperbaharui, kata KH Afifuddin, ada dua komponen yakni harga mati atau tidak bisa diubah dan komponen yang bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi.
"Keduanya masing-masing sesungguhnya bisa dilakukan pembaharuan. Meskipun sesungguhnya kepada komponen adaptasi," katanya di acara UNISMA. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Undang Ulama dan Tokoh, UNISMA Ulas Road Map NU Abad Kedua
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Deasy Mayasari |