TIMES JATIM, MALANG – Aplikasi Lets Sinau yang dipamerkan di pagelaran International Creativity & Innovation Exhibition (ICIE) pada 17-20 Juli di STIKI Malang sukses menarik perhatian.
Bagaimana tidak. Aplikasi karya 3 orang mahasiswa yaitu Alvin Ricardo, Laksamana Nala Bayu, dan Febrio Benaya Zebua ini fokus kepada game yang menghibur anak-anak akan tetapi juga mengedukasi serta melestarikan bahasa Jawa khususnya aksara Jawa.
Game Lets Sinau ini berangkat dari keresahan ketiga mahasiswa jurusan Teknik Informatika STIKI Malang ini terkait terkikisnya bahasa Jawa dalam kehidupan anak.
"Zaman sekarang aksara jawa mau punah, nah dengan adanya lets sinau kita mencoba untuk melestarikan aksara jawa dengan mengajak anak-anak bermain game edukasi ini," kata Laksamana Nala, salah satu anggota tim Aplikasi Lets Sinau, Kamis (20/7/2023).
Tutorial menggunakan Lets Sinau oleh Laksamana Nala di acara ICIE Kampus STIKI Malang pada Rabu (19/07/2023). (Foto: Zidan Amrullah A/TIMES Indonesia)
Game edukasi ini memberikan pengetahuan tentang aksara Jawa yang dipadukan dengan suara, sehingga anak-anak memahami bentuk huruf serta bagaimana pengucapannya. Tak hanya itu, dalam Lets Sinau ini juga dipaparkan materi lainnya seperti, sejarah aksara jawa, sandhangan, pasangan, dan latihan.
Ketiga pemuda ini merintis Lets Sinau sementara hanya fokus terhadap aksara jawa, selanjutnya mereka berencana akan menambah materi-materi berbahasa jawa yang lain seperti tembang macapat, pemilihan kalimat, dan lain sebagainya. "Harapannya, dengan Lets Sinau ini anak-anak mendapat kesan baru dalam belajar aksara jawa dan selanjutnya akan termotivasi untuk terus memahami dan menggali segala pengetahuan," tambah Alvin.
Sebagai generasi milenial, ketiga pemuda ini menjadi inspirasi agar tetap mengikuti perkembangan zaman dan tidak meninggalkan budaya nusantara. "Semoga dengan adanya Lets Sinau ini dapat bermanfaat terhadap kelestarian bahasa Jawa," pungkas Febrio. (*)
Pewarta | : Zidan Amrullah As Sudis (PKL) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |