TIMES JATIM, MALANG – Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang), menggelar kuliah tamu bertajuk “Library and Information Science in the Digital Age: Skills, Challenges, and Career Insights”.
Acara yang berlangsung di lantai 3 Fakultas Sains dan Teknologi ini menghadirkan Prof. Madya Ts. Dr. Roziya Abu, pakar literasi digital dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, sebagai pembicara utama.
Kuliah tamu ini bertujuan membuka wawasan mahasiswa tentang peluang karier lulusan Ilmu Perpustakaan (LIS) di berbagai sektor, sekaligus mendorong inovasi kurikulum agar selaras dengan kebutuhan industri informasi global.
Dalam paparannya, Dr. Roziya menegaskan bahwa peran pustakawan masa kini jauh melampaui sekadar mengelola koleksi fisik.
“Pustakawan saat ini adalah pengelola informasi, penafsir data, sekaligus penghubung antara informasi dan masyarakat. Itu sebabnya kompetensi yang dibutuhkan semakin beragam, mulai dari literasi digital, penguasaan teknologi seperti AI tools dan digital archiving, analisis dan visualisasi data, hingga keterampilan komunikasi dan keterlibatan komunitas,” jelasnya.
Ia juga menyoroti luasnya peluang karier lulusan LIS, yang tidak hanya terbatas di perpustakaan.
“Banyak alumni LIS yang kini bekerja di sektor kreatif, manajemen data, pengembangan user experience (UX), hingga perumusan kebijakan informasi. Kompetensi kita bisa diterapkan lintas industri,” tambahnya, seraya mencontohkan lulusan UiTM yang sukses berkarier di berbagai bidang.
Selain membahas peluang karier, Dr. Roziya memaparkan pendekatan kurikulum LIS di UiTM, yang dirancang berdasarkan kebutuhan industri. Diskusi ini memberi perspektif baru bagi dosen Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi UIN Malang dalam merancang pengembangan kurikulum ke depan.
Acara ditutup dengan penandatanganan pakta kerja sama antara Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi UIN Malang dengan UiTM Malaysia sebagai langkah awal kolaborasi akademik berkelanjutan.
Sekretaris Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi, Nita Siti Mudawamah, M.IP., menegaskan pentingnya kegiatan ini untuk mengubah persepsi mahasiswa.
“Kami ingin mahasiswa memahami peluang dan tantangan di bidang perpustakaan dan ilmu informasi. Pustakawan tidak lagi sekadar bekerja di balik rak buku; cakupan informasi yang mereka kelola jauh lebih luas. Mahasiswa tidak perlu minder atau ragu dengan pilihan studi ini,” ujarnya.
Salah satu peserta, Muhammad Dimas Al Fathir, juga mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. “Kuliah tamunya seru dan membuka pikiran. Ternyata, mahasiswa perpustakaan nggak perlu bingung soal masa depan. Banyak peluang dan jalur karier yang bisa kita kembangkan untuk portofolio,” katanya.(*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |