https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Buku Antologi Visual Cerita Rakyat Malang Raya Targetkan Generasi Muda

Kamis, 25 Mei 2023 - 12:01
Buku Antologi Visual Cerita Rakyat Malang Raya Targetkan Generasi Muda Nur Elifianita Susanti dan Restu Respati menjelaskan terkait buku Antologi Visual Cerita Rakyat Malang Raya, Rabu (24/5/2023). (FOTO: Rayhan Hafizh Ananda/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Ada banyak cara untuk menyelamatkan sejarah agar tidak punah. Salah satunya bedah buku Antologi Visual Cerita Rakyat Malang Raya yang ikut hadir dan meramaikan Festival Inklusi Malang Raya.

Digelar untuk menyemarakkan HUT ke-109 Kota Malang lewat Pekan Literasi: Hari Buku Nasional, acara ini diadakan di lantai 6 Malang Creative Center, Rabu (24/5/2023).

Di acara yang didukung oleh Pemkot Malang, MNC Publishing, Malang Creative Center dan Parekraf ini, hadir pembedah buku sekaligus salah satu penulis buku, Nur Elifianita Susanti berdampingan dengan anggota Komunitas Jelajah Jejak Malang, Restu Respati.

Buku yang berjumlah 350 halaman ini menjalani tahun ketiganya sejak penerbitan pertama pada tahun 2021. Buku ini diterbitkan oleh CV Alpha Rocket Nusantara bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang.

Buku ini mengangkat cerita rakyat lokal, khususnya area Malang Raya. Buku ini dikemas dengan kumpulan cerita dongeng serta asal-usul pengambilan nama suatu daerah, seperti Dinoyo, Merjosari, Kepanjen dan sebagainya.

Buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi visual, sehingga melengkapi imajinasi pembaca dan juga membuat buku tidak terkesan monoton.

Restu menjelaskan kalau buku yang berisikan cerita rakyat ini diluncurkan sebagai bentuk pengenalan cerita-cerita dongeng kepada anak muda sekarang.

Dikarenakan saat ini mereka mulai jarang mendapatkan cerita daerahnya sehingga, buku ini menargetkan Gen Z. Tujuannya agar mereka mengetahui bagaimana sejarah dan cerita yang ada di wilayah kota Malang dan sekitarnya.

"Kami sepakat untuk menulis cerita lisan dari masyarakat ini. Seperti yang kami amati, cerita-cerita masyarakat ini kian jarang digunakan. Anak-anak muda sekarang juga bergelut dengan gadget-nya. Kalau masa saya masih kecil itu ada cerita lokal Gunung Kidul," ujarnya.

Sementara itu, Elifianita menjelaskan bahwa buku ini disusun berdasarkan studi literatur.

Alumni Universitas Negeri Malang itu mengaku bahwa saat penyusunan ia terkendala dalam mempelajari bahasa. Sebab, sumber yang menjadi rujukannya itu cenderung dalam bahasa lain, contohnya bahasa Belanda.

Elifianita menambahkan bahwa buku sejarah harus mempunyai jejak yang konkret seperti tulisan.

Ini karena nenek moyang terdahulu cenderung menggunakan tradisi lisan dalam menyebarkan sesuatu, sehingga bentuk dari tuturan-tuturan tidak terwariskan ke generasi selanjutnya dan lambat laun akan terputus serta tinggal menunggu waktu punahnya saja.

Untuk menyelamatkan warisan budaya tersebut, Elifianita juga berharap bahwa buku kumpulan dongeng ini segera memiliki ruang media yang lain, agar kumpulan cerita daerah Malang itu mencapai target kepada anak-anak generasi sekarang.

"Cerita-cerita itu bisa dialihmediakan seperti animasi, komik, film, podcast, ataupun digunakan oleh guru-guru sekolah untuk pembelajaran sejarah, dan lain sebagainya," jelas pecinta sejarah itu di bedah buku Antologi Visual Cerita Rakyat Malang Raya. (*)

Pewarta : Rayhan Hafizh Ananda (MBKM)
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.