TIMES JATIM, SAMPANG – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) terus memperkuat peran akademisi dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Kali ini, tim dosen UTM melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Kalangan Prao, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, dengan fokus meningkatkan daya saing produk minuman sehat milik Kelompok Asman Kunyit Putih melalui inovasi dan digitalisasi pemasaran.
Program yang merupakan bagian dari hibah Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek 2025 ini bertujuan membekali pelaku usaha desa dengan kemampuan inovatif sekaligus strategi pemasaran digital agar produk mereka mampu menembus pasar yang lebih luas.
Ketua tim pengabdian UTM, Hamzah Fansuri, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk komitmen perguruan tinggi dalam menguatkan potensi ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal.
“Melalui program ini, kami berharap produk kelompok Kunyit Putih bisa dikenal lebih luas, tidak hanya di pasar lokal tetapi juga di platform digital regional,” ujarnya.
Selama kegiatan, para dosen dari berbagai bidang keahlian memberikan materi dan workshop interaktif. Peserta diajak memahami konsep inovasi produk, pelabelan dan desain kemasan menarik, pengujian mutu, serta strategi membangun brand melalui media sosial dan marketplace.
Selain sesi teori, kegiatan juga mencakup praktik langsung berupa pembuatan konten visual, optimasi akun media sosial, dan simulasi penjualan online. Diskusi kelompok turut dilakukan untuk merancang strategi pemasaran lokal dan daring yang realistis bagi pelaku usaha di pedesaan.
Ketua kelompok Asman Kunyit Putih, Siti Maisaroh, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru.
“Sebelumnya kami menganggap pemasaran digital itu sulit, tapi setelah pelatihan ini kami jadi lebih percaya diri memanfaatkan media sosial untuk menjual produk,” ungkapnya.
Kepala Desa Kalangan Prao turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai kolaborasi antara kampus dan masyarakat mampu membuka peluang usaha baru serta meningkatkan kesejahteraan warga.
Kelompok Asman Kunyit Putih selama ini memproduksi berbagai minuman sehat seperti susu kedelai (Mrs. Bean), sari kacang hijau, dan minuman kunyit asam dengan merek Jenjih Sae.
Dalam pendampingan ini, tim UTM membantu memperbarui desain label, menciptakan slogan khas, dan memperkuat identitas merek agar lebih mudah dikenal konsumen.
Pasca pelatihan, beberapa anggota kelompok mulai memasarkan produk melalui marketplace dan menjajaki kerja sama dengan warung lokal di sekitar Sampang. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat desa.
“Ke depan, kami berharap model pemberdayaan berbasis inovasi dan digitalisasi seperti ini dapat diterapkan di desa-desa lain,” kata Hamzah Fansuri. (*)
Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |