TIMES JATIM, JOMBANG – Lebih dari 125 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Jombang antusias mengikuti Workshop “Penyusunan Komik dan Cergam Pembelajaran Berbasis AI” yang digelar oleh Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) PGRI di Gedung PGRI Jombang, Kamis (16/10/2025).
Ketua APKS PGRI Jombang periode 2025–2030, H. Syamsul Arifin, mengatakan kegiatan ini merupakan langkah awal dari sejumlah program yang telah disiapkan APKS untuk membina dan mengembangkan profesionalisme guru.
“Workshop ini menjadi wadah bagi guru agar terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Kehadiran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang, Wor Windari, menambah semangat peserta. Ia bahkan memberikan apresiasi khusus kepada Rahayu, guru SDN Bendet, yang datang paling awal di lokasi kegiatan.
“Saya senang sekali dapat hadiah dari Bu Wor. Ini jadi motivasi agar saya selalu disiplin,” kata Rahayu sambil tersenyum.
Dalam sambutannya, Wor Windari menekankan pentingnya peran guru dalam menguasai teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), untuk menunjang proses pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa.
“Guru harus mampu memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi siswa masa kini. Workshop seperti ini sangat dibutuhkan,” tegasnya.
Workshop ini menghadirkan sejumlah pemateri berpengalaman. Pada sesi pertama, Dedi Kasiono dan Susiatin, dua pengawas pendidikan, membimbing peserta membuat cerita bergambar (cergam) dengan bantuan aplikasi AI sederhana. Suasana kelas berlangsung hidup, para guru tampak antusias mencoba berbagai fitur AI untuk menulis dan menggambar cerita pembelajaran.
“Peserta seperti berlayar di samudra imajinasi,” ujar salah satu panitia menggambarkan antusiasme mereka.
Sesi berikutnya diisi oleh Kiki Ratnating Arimbi, Kepala SDN Kayangan 1 sekaligus penanggung jawab acara, bersama Ari Rozi Anindit, Kepala SMK PGRI 2 Jombang yang ahli di bidang IT. Keduanya memandu peserta menyusun naskah dan ilustrasi cergam berbasis AI secara langsung.
“Dari teori langsung praktik, peserta jadi lebih percaya diri untuk menghasilkan karya sendiri,” tutur Kiki.
Tingginya minat peserta membuat panitia kewalahan. Faiqotur Rosyidah, guru SMPN 3 Peterongan yang bertugas di meja registrasi, mengaku banyak peserta tambahan yang mendaftar di luar prediksi.
“Peserta membludak. Karena itu, kami akan membuka workshop gelombang kedua dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Meski dijadwalkan selesai siang hari, kegiatan berlangsung hingga sore karena peserta enggan berhenti belajar. Workshop ini menjadi program perdana APKS PGRI Jombang di periode kepengurusan baru dan langsung mendapat sambutan positif.
“Semoga semangat baru ini menjadi titik awal kebangkitan guru-guru Jombang yang kreatif dan siap menghadapi era digital,” kata Dr. Syamsul Arifin penuh optimisme. (*)
Pewarta | : Rohmadi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |