https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

UTM Dorong Daya Saing Produk Lokal Bangkalan Lewat Inovasi Produksi dan Pengemasan

Jumat, 10 Oktober 2025 - 09:07
Universitas Trunojoyo Madura Bantu Kelompok Tani Tunas Muda Tingkatkan Daya Saing Produk Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura saat pendampingan dan pelatihan kepada Kelompok Tani “Tunas Muda” di Desa Arosbaya, Kecamatan Arosbaya. (Foto: UTM)

TIMES JATIM, BANGKALANUniversitas Trunojoyo Madura (UTM) terus memperkuat perannya sebagai kampus penggerak inovasi masyarakat.

Melalui program pengabdian masyarakat yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun anggaran 2025, tim dosen lintas disiplin dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Pertanian melaksanakan pendampingan bagi kelompok masyarakat produktif di Kabupaten Bangkalan.

Salah satu mitra dampingan adalah Kelompok Tani “Tunas Muda” di Desa Arosbaya, Kecamatan Arosbaya. Kegiatan bertajuk “Pendampingan Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Kerupuk Melalui Inovasi Teknologi Produksi dan Pengemasan” ini menjadi langkah nyata UTM dalam membantu pelaku usaha kecil agar mampu bertahan dan berkembang di tengah ketatnya persaingan pasar.

Tim-Pengabdian-Masyarakat-Universitas-Trunojoyo-Madura.jpg

Program ini diketuai oleh Robiatul Auliyah bersama Rian Abrori dan Qadrina L. Amrullah, serta melibatkan mahasiswa UTM. Pendampingan difokuskan pada peningkatan mutu dan kapasitas produksi, desain kemasan yang menarik, serta penerapan strategi pemasaran berbasis digital.

“Permasalahan utama mitra adalah rendahnya daya saing produk karena keterbatasan inovasi bentuk, cita rasa, dan kemasan, serta pemasaran yang masih konvensional. Kami ingin membantu agar produk kerupuk Tunas Muda bisa lebih berkualitas dan memiliki pasar yang lebih luas,” ujar Robiatul.

Dalam kegiatan tersebut, tim UTM juga memperkenalkan berbagai teknologi produksi modern dan menyerahkan sejumlah peralatan seperti mesin pemotong kerupuk, mesin giling singkong, sealer, dan alat bantu produksi lainnya. Inovasi ini diharapkan membuat proses kerja lebih efisien dan higienis.

Menurut Rian Abrori, perbaikan desain kemasan menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan nilai jual produk.

“Kemasan adalah wajah produk. Desain yang baik bisa memperkuat identitas dan menarik minat konsumen, baik di pasar tradisional maupun online,” jelasnya.

Sementara itu, Subaidah, anggota Kelompok Tani Tunas Muda, mengaku pendampingan ini memberi semangat baru bagi pelaku usaha lokal.

“Selama ini kami mengandalkan cara tradisional, jadi produksinya terbatas dan hasilnya tidak seragam. Setelah pelatihan dan alat baru ini, kami lebih percaya diri menjual ke pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Qadrina L. Amrullah menambahkan, promosi digital menjadi bagian penting dari strategi pemasaran yang diajarkan.

“Kami ajarkan cara membuat konten promosi sederhana dan membuka toko daring di marketplace agar produk Tunas Muda bisa dikenal di luar daerah,” katanya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga sekitar yang turut mengikuti sesi pelatihan dan demonstrasi pengemasan. Antusiasme masyarakat menunjukkan kesiapan mereka beradaptasi dengan perubahan teknologi selama ada pendampingan yang berkelanjutan.

Melalui program ini, UTM menegaskan komitmennya untuk mendorong transformasi ekonomi lokal berbasis inovasi dan teknologi terapan. Tidak hanya membangun kapasitas masyarakat, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara kampus dan komunitas desa dalam mewujudkan kemandirian ekonomi Madura.

“Kami berharap program seperti ini bisa menjadi model pemberdayaan berkelanjutan yang dapat direplikasi di desa lain,” kata Robiatul. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.