TIMES JATIM, JEMBER – Mendorong semangat dan inovasi para mahasiswa, Politeknik Negeri Jember (Polije) menyelenggarakan acara Gelar Produk Pasca Magang Wirausaha Merdeka (WMK).
Dimana para mahasiswa banyak menampilkan berbagai hasil karya inovatifnya dari program Wirausaha Merdeka ini, serta memamerkan hasil kreativitas mereka yang telah dikembangkan selama proses magang di dunia usaha dan industri (Dudi).
“Mahasiswa memamerkan hasil magang mereka sebagai langkah untuk menyempurnakan produk sebelum tahap business matching. Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami dalam mempersiapkan mereka menjadi wirausahawan tangguh,” ujar Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polije, Wahyu Kurnia Dewanto, didalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut pada, Kamis (12/12/2024).
Menurutnya, Program Wirausaha Merdeka dirancang untuk membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung di dunia wirausaha, mulai dari pembimbingan intensif, praktik magang di dunia usaha dan industri, hingga pengembangan produk inovatif.
"Selama magang, mahasiswa menciptakan prototipe produk yang didampingi oleh mitra industri. Setelah kembali ke kampus, mereka melanjutkan dengan proses finalisasi, termasuk penyempurnaan aspek desain, fungsi, legalitas, hingga strategi pemasaran," ungkapnya.
Dalam expo ini, berbagai produk ditampilkan, meliputi makanan, minuman, produk berbasis teknologi, jasa, hingga konsultasi.
Sebanyak 28 pendamping UMKM bersertifikasi nasional turut hadir untuk menilai dan memberikan masukan kepada para mahasiswa.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa evaluasi dari pendamping ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menyempurnakan produk mereka agar lebih siap untuk dipasarkan dan menarik minat investor pada tahap business matching yang akan berlangsung pada 20 Desember 2024.
“Expo ini merupakan salah satu langkah penting dalam mempersiapkan produk mahasiswa agar lebih matang. Kami berharap masukan dari para pendamping dapat menjadi panduan untuk penyempurnaan produk, sehingga mampu bersaing di pasar,” jelasnya.
Produk yang dipamerkan mencakup 40 inovasi di bidang kuliner, seperti makanan khas daerah dan minuman berbasis bahan alami, serta 35 produk berbasis teknologi, seperti mesin pendukung usaha, aplikasi digital, dan solusi teknologi informasi.
Selain itu, ada juga berbagai produk jasa dan konsultasi yang menunjukkan kreativitas mahasiswa dalam merespons kebutuhan pasar. (*)
Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |