https://jatim.times.co.id/
Pendidikan

Kisah Ibu Calon Siswi Sekolah Rakyat di Kota Malang: Cahaya Baru bagi Masa Depan Anak

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:52
Kisah Ibu Calon Siswi Sekolah Rakyat di Kota Malang: Cahaya Baru bagi Masa Depan Anak Orang tua dan calon siswi sekolah rakyat di Kota Malang saat ditemui di rumahnya. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, MALANG – Ilmiatul Khoiroh (33), warga Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, tak menyangka anak pertamanya, Rahmatul Laili Ramadani, terpilih sebagai calon siswa Sekolah Rakyat (SR) yang akan mulai aktif pada Juli 2025 mendatang. Program pendidikan gratis dari pemerintah ini menjadi harapan baru bagi keluarganya yang selama ini hidup dalam keterbatasan ekonomi.

Kabar mengenai masuknya sang anak ke Sekolah Rakyat diterima Ilmiatul sekitar bulan Maret atau April 2025 lalu. Informasi itu datang melalui surat dari Dinas Sosial yang disampaikan pihak kelurahan.

“Awalnya saya bingung, ini program apa. Soalnya di suratnya kami juga diminta hadir rapat ke kecamatan. Setelah dijelaskan, alhamdulillah saya langsung menerima,” ujar Ilmiatul, Jumat (20/6/2025).

Rahmatul, yang baru saja lulus dari SDN Polehan 5, awalnya berencana melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 28. Namun, keterbatasan biaya membuat keluarga ini harus berpikir ulang. Kehadiran Sekolah Rakyat, yang menanggung seluruh kebutuhan pendidikannya secara gratis, mulai dari seragam, sepatu hingga buku, menjadi solusi yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

“Kalau di SR ini semua gratis, jadi saya sangat bersyukur. Karena memang kondisi ekonomi kami terbatas. Suami saya bekerja sebagai tukang bangunan, penghasilannya sekitar Rp2 juta sebulan dan saya tidak bekerja,” ungkapnya.

Keluarga Ilmiatul tinggal di rumah sederhana yang berdiri di atas tanah milik saudara. Bangunan itu mereka dirikan sendiri dan telah ditempati selama hampir 10 tahun. Setiap tahun, mereka membayar uang sewa tanah antara Rp400 ribu hingga Rp700 ribu.

Meski program Sekolah Rakyat bersifat asrama, Ilmiatul tak keberatan melepas sang anak untuk tinggal di tempat pendidikan. 

“Mirip seperti mondok (pondok pesantren). Awalnya anak saya agak keberatan, tapi saya bujuk pelan-pelan. Apalagi orangtua juga diperbolehkan menjenguk seminggu sekali,” katanya.

Rahmatul sendiri mengungkapkan rasa senangnya bisa terpilih sebagai calon siswa. Ia pun memiliki cita-cita menjadi seorang pramugari. Bagi Ilmiatul, peluang ini adalah awal dari harapan besar.

“Semoga cita-cita anak saya bisa tercapai, dan dia bisa jadi orang yang sukses, berguna bagi bangsa dan negara,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.