https://jatim.times.co.id/
Olahraga

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Suporter Gresik United Diminta Bisa Lebih Dewasa

Minggu, 23 Oktober 2022 - 23:05
Pasca Tragedi Kanjuruhan, Suporter Gresik United Diminta Bisa Lebih Dewasa Ultras Gresik Zona Barat usai dialog seputar persepakbolaan (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, GRESIK – Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menyisakan duka bagi dunia persepakbolaan. Agar tak terjadi hal serupa,  suporter Gresik United diminta lebih dewasa.

Hal itu diungkapkan CEO Gresik United, Gus Allan saat menghadiri HUT ke-4, Ultras Gresik Zona Barat di Kafe n Resto Al-Hambra Kecamatan Duduksampeyan pada Minggu (23/10/2022).

Gus Allan berpesan setiap suporter yang mendukung Gresik United harus siap menerima kekalahan dan kemenangan karena sepak bola.

"Jangan sampai ad tragedu Kanjuruhan. Gresik United ini menyatukan dan kebanggaan serta kecintaan Wong Gresik khususnya," katanya.

Selain Allan, dalam kesempatan itu hadir pula Ketua Ultras Kaji Ricky, Muspika Duduksampeyan serta beberapa pemain GU.

Diskusi gayeng itu membahas sepak terjang suporter di Indonesia, khususnya Gresik United. 

Kelompok suporter Gresik United, Ultras Zona Barat, Tino Setiawan sepakat dengan apa yang diungkapkan CEO Gresik United. 

Dalam ulang tahun ke-4 ini, Tino berharap agar suporter bisa lebih dewasa serta rasional. 

Diawali dengan pemotongan tumpeng, ratusan suporter ini berkumpul dan bereuni. Mereka juga menggelar diskusi serta sharing.

"Kami berkomitmen membangun organisasi suporter bola yang dewasa dan rasional," ucap dia.

Tino menerangkan acara Anniversary ini setiap tahun diselengarakan untuk mempererat tali silaturahmi antara Komunitas Ultras Gresik.

"Ini digunakan juga sebagai moment untuk sharing agar bisa lebih baik lagi," ujar Tino, panggilan akrabnya.

Sementara itu, Owner Al-hambra H. Hanief sangat berterimakasih dan bersyukur karena acara berjalan tertib, lancar dan sangat meriah. 

"Karena itu beliau sangat senang dan sangat mendukung berbagai macam kegiatan positif seperti ini," ujarnya.

Alhambra, kata dia memang memang sangat pas dan cocok untuk event-event besar karena lahan parkirnya luas. Juga rindang karena banyak pepohonan besar mengelilinginya.

"Yang tentunya bikin sasana sejuk dan indah," ujar H. Hanief.

Seputar Tragedi Kanjuruhan

Kejadian Stadion Kanjuruhan memang menjadi salah satu tragedi kelam sepak bola Indonesia. Ada sekitar 134 orang meninggal dan 700 lebih luka-luka.

Kerusuhan usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya ini pun menjadi perhatian dunia dan mencatatkan sejarah atas kematian suporter kedua terbayak di dunia. 

Terakhir, korban meninggal Tragedi Kanjuruhan, bertambah 1 orang. Korban ke 134 ini meninggal usai mendapat perawatan di ICU Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA), Kota Malang. Dia bernama Reyvano Dwi Afriansyah (17). 

Tragedi itu juga membuat seorang Aremanita asal Gresik Hadiyatus Tsaniah meninggal dunia. Wanita asal Desa Banyuurip ini pun dikebumikan di kampung halamannya. 

Kemudian, Muhammad Refo Setiawan satu dari ratusan korban luka-luka kaki patah. Dia sempat dirawat di RSI Unisma Malang.

Warga Pongangan Manyar ini menceritakan kisahnya dalam tragedi yang terjadi tanggal 1 Oktober lalu. Remaja yang bekerja di sebuah perusahaan ini berangkat menuju Malang pukul 15.00 WIB bersama sembilan temannya dengan mengendarai mobil.

Tiba di Malang, Refo dan teman-temannya masuk di stadion ketika babak kedua sudah dimulai. Setelah peluit panjang ditiup tanda pertandingan usai, Refo yang berada di tribun berdiri berusaha keluar stadion ditengah situasi yang kacau.

Nah, agar kejadian pedih tragedi Kanjuruhan itu tak terulang. suporter Gresik United, Ultras zona barat yang melangsungkan ulang tahun ke-4 diminta lebih dewasa. (*)

Pewarta : Akmalul Azmi
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.