TIMES JATIM, JAKARTA – Perkembangan teknologi semakin meningkat secara signifikan setiap harinya. Banyak hal yang bisa kita manfaatkan dengan perkembangan teknologi dan digital pada pelbagai ranah serta aktivitas keseharian kita ini.
Hal yang dapat kita manfaatkan salah satunya adalah pengembangan penulisan, baik itu untuk akademik maupun non akademik. Jika sebelumnya, dalam membuat tulisan utuh beserta penulisan ide, kerangka dan gagasan yang coba kita tuangkan dalam rangkaian paragraf memerlukan ketelitian juga kecermatan yang tinggi.
Kita perlu mengkaji ide pemikiran tersebut dengan argumentasi yang berdasar dan dapat dipahami dengan mudah. Namun, kini dengan kehadiran kecerdasan buatan, ide tulisan kita dapat dibantu dengan sangat baik untuk menghasilkan sebuah teks yang utuh.
Menulis pada dasarnya merupakan sebuah kemampuan yang perlu diasah dan menulis bisa dapat dikatakan sebagai hal yang tidak mudah. Artinya kemampuan ini bukanlah bakat alamiah manusia, tetapi memerlukan keterampilan yang ditumbuhkan melalui konsistensi.
Mengapa begitu? Biasanya orang-orang mempunyai kemampuan retorik secara verbal yang baik, tetapi hal itu berbeda jika kita menuangkannya ke dalam tulisan. Rangkaian kata demi kata yang terpikirkan seolah-olah menjadi dua dimensi yang berbeda jika sifatnya lisan diubah ke dalam bentuk tulisan.
Untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik, kita perlu menentukan gagasan, ide pokok dan subtansi yang saling berkesinambungan. Terkadang banyak tulisan yang melebar pada banyak hal dan tidak berfokus pada gagasan awal.
Pentingya mengembangkan pokok pikiran dari sebuah paragraf itu sangat bergantung pada perspektif penulis dalam menentukan arah tulisannya. Konteks tulisan yang baik itu diinterpretasikan banyak sekali.
Bagaimana penulis menyampaikan pokok pikiran tulisan, bagaimana tingkat keterbacaan tulisannya, bagaimana strategi penulisan dengan pemilihan kata dan strukturnya serta masih pemaknaan baik lainnya.
Salah satu fitur AI yang dapat digunakan untuk membantu tulisan kita adalah chatgpt. Chatgpt merupakan sebuah platform yang dihadirkan untuk menjawab pertanyaan yang kita miliki secara responsif. Sehingga fungsinya hampir sama seperti mesin pencarian dengan segi pembeda dari bentuk deskriptifnya.
Saya seringkali memanfaatkan chatgpt ini untuk memberikan referensi dan gambaran untuk tulisan saya. Misalnya, saya menulis pada kolom chatgpt tersebut tentang ‚apa itu artikel yang bagus‘ disertai kalimat perintah di sebelum atau setelahnya sesuai kebutuhan kita. Setelah itu dengan cepat chatgpt akan memberikan deskripsi secara lengkap pada kita.
Platform ini akan menjadi komplementer yang sempurna untuk membantu kita dalam mengembangkan tulisan. Sebelumnya saya menggunakan aplikasi Sipebi yang diluncurkan Badan Bahasa Kemendikbud untuk menguji ketepatan penggunaan bahasa sesuai EYD.
Sekarang ini saya lebih sering menggunakan chatgpt ini untuk menguji tata kebahasaan dalam tulisan saya, dimulai dari mengecek penulisan kata, kehosi dan koherensi tulisan, serta saran dan masukan terhadap tulisan saya.
Dengan kesempurnaan chatgpt ini seharusnya memberikan kemudahan dan kepraktisan menuangkan tulisan kita. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan tentang originalitas tulisan dari platform ini.
Chatgpt hanya perlu kita fungsikan sebagai referensi alternatif, bukan untuk membiarkan mesin ini mengeskplorasi sebuah frasa yang kita tuliskan dalam kolom perintahnya. Kemampuan logika dan berpikir kritis kita adalah kunci utama dari tulisan.
Pun hasil yang kita dapati dari chatgpt itu tidak serta merta adalah hasil akhir. Kita tetap memerlukan evaluasi secara manual terhadap gagasan yang chatgpt itu munculkan. Originalitas ide dan gagasan dari seorang penulis sejatinya adalah bagian keutamaan dalam bagian menulis.
***
*) Oleh : Ikmal Trianto, Magister Linguistik Universitas Pendidikan Indonesia.
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.
Pewarta | : Hainorrahman |
Editor | : Hainorrahman |