TIMES JATIM, PASURUAN – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan penyalahgunaan narkoba masih menjadi ancaman utama keamanan di wilayah Kota Pasuruan sepanjang tahun 2025.

Meski demikian, Polres Pasuruan Kota mencatat adanya tren positif berupa penurunan jumlah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan rilis akhir tahun Polres Pasuruan Kota, total gangguan kamtibmas selama 2025 tercatat sebanyak 543 kasus. Jumlah tersebut menurun signifikan dibandingkan 2024 yang mencapai 738 kasus. Wakapolres Pasuruan Kota, Kompol Yokbeth Wally, menyebut penurunan itu setara dengan 26,42 persen atau berkurang 195 kasus.

“Ini menunjukkan adanya perbaikan situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota sepanjang 2025,” ujar Kompol Yokbeth, Selasa (30/12/2025).

Dari total 543 kasus gangguan kamtibmas tersebut, sebanyak 238 kasus merupakan tindak kriminal. Dari jumlah itu, aparat kepolisian berhasil mengungkap 230 kasus. Capaian ini dinilai meningkat dibandingkan tahun 2024, ketika dari 349 kasus kriminal yang dilaporkan, sebanyak 316 kasus berhasil diselesaikan.

“Tingkat keberhasilan pengungkapan kasus di tahun 2025 mengalami peningkatan,” jelasnya.

Untuk jenis kejahatan, curanmor masih menjadi kasus yang paling mendominasi dengan total 34 laporan sepanjang 2025. Dari jumlah tersebut, polisi berhasil mengungkap 30 kasus. Selain curanmor, kasus penipuan menempati urutan berikutnya dengan 23 laporan, disusul pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 22 kasus.

Kasus perlindungan anak juga menjadi perhatian dengan 20 laporan, sementara perjudian dan penganiayaan masing-masing tercatat sebanyak 16 kasus.

Sementara itu, dalam penanganan perkara narkoba, Polres Pasuruan Kota menangani 67 kasus sepanjang 2025. Jumlah ini mengalami penurunan tipis sebesar 1,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya. (*)