TIMES JATIM, BANYUWANGI – Berbicara tentang kuliner, Banyuwangi memanglah juaranya. Banyak kue tradisional unik yang patut untuk dicoba. Saking beragamnya, ada saja yang punya nama nyeleneh. Seperti yang disebut kontol kambing.
Eh, jangan langsung berpikir jorok dan mesum saat mendengar nama jajanan yang satu ini.
Masyarakat Banyuwangi memang mengenal kudapan manis isi kacang ini dengan sebutan kontol kambing.
Namanya memang bikin dahi berkerut, pasti sekilas langsung membayangkan bentuk alat kelamin kambing.
Tapi jangan salah, jikalau sudah mencicip rasanya, pasti kalian jadi ketagihan ingin terus melahap si kontol kambing ini.
Belum diketahui pasti, entah siapa yang memberi nama dan mengapa kontol kambing diberi nama sedemikan rupa.
Namun, hingga kini kuliner gorengan berbentuk bola-bola mungil tetap jadi kudapan yang diburu.
Jangan salah, untuk rasa dari kue yang satu ini tak akan mengecewakan.
Apalagi bagi kamu pecinta jajanan manis. Pasti penasaran bukan, gimana sih sensasi mencicipi kontol kambing?.
Menjadi salah satu jajanan populer, kontol kambing terbuat dari kacang hijau atau kacang tolo (kacang beras) yang kemudian dihaluskan dan dicampur gula.
Kontol kambing ala Rumah Cucur Kembang Galengan. (Foto: Dila Nurwulandari/TIMES Indonesia)
Sebelum di bentuk bulatan-bulatan kecil, isian dibalut adonan tepung, lalu digoreng hingga adonan kering.
Namun, di sini lah letak keunikannya, pada tahap penggorengan sendiri kontol kambing digoreng secara berpasangan hingga bentuknya menyerupai alat kelamin kambing.
Jadi tak usah risau, walaupun memiliki kesan yang jorok dan negatif, camilan pelengkap disaat menyeruput segelas kopi ini aman-aman saja di lahap oleh siapapun.
Bagi kalian yang mager, tenang aja. Di Banyuwangi, kontol kambing amat mudah ditemui.
Seperti saja di Rumah Kucur Kembang Galengan, yang terletak di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.
"Hampir mirip seperti pisang goreng, cuma beda isian saja," jelas pemilik warung, Habibah, Senin, (10/10/2022).
Setiap hari, Habibah menyediakan ratusan kontol kambing yang berjajar dengan kue tradisional lainnya.
“Per biji Rp1.500 atau mau yang seporsi isi 10 juga bisa, jadi Rp16.500,” katanya sembari menata kontol kambing.
Kue tradisional yang berasal dari daerah Malang ini dimodifikasi sedemikian rupa oleh Habibah.
Ia mempercantik kontol kambing miliknya dengan cara menambahkan pengembang kue pada adonan.
Sehingga, sensasi crispy diluar dan lembut didalam terkolaborasi nikmat dengan manis padat isian kacang.
Tak heran, berkat sulapan tangan Habibah, kue tradisional miliknya memiliki ruang tersendiri di hati penmbelinya.
Terbukti, tak hanya pengunjung lokal yang datang, bahkan penikmat kontol kambing dari luar kota selalu menyempatkan mampir ketika plesir ke Kota Gandrung.
"Untuk peminat kue ini alhamdulillah masih banyak. Apalagi dari luar kota seperti Jember dan Surabaya," imbuhnya.
Nah, tunggu apalagi bagi kamu yang lidahnya siap digoyang kontol kambing, kalian bisa langsung mlipir ke Rumah Cucur Kembang Galengan milik Habibah.
Tempatnya tak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Dengan memandang sawah serta dibarengi dengan kudapan kue tradisional, menjadikan nostalgia masa remaja di desa makin terasa sempurna. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Punya Nama Jorok Alat Kelamin Binatang, Kue Tradisional Ini Laris Manis di Banyuwangi
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |