TIMES JATIM, MALANG – Unggahan video tindakan keji tindakan pemukulan viral di media sosial. Video dugaan penganiayaan ini dikabarkan dialami salah satu santri pondok pesantren yang ada di wilayah Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Dalam unggahan video ini, terlihat jelas tindakan pemukulan yang dilakukan beberapa kali pada kaki santri korban, AZR (14), sehingga menimbulkan bekas luka parah pada betis korban, juga luka kecil di bagian tungkai kaki korban.
Diduga ini dilakukan salah satu pengasuh ponpes di Pakisaji berinisial B, tempat santri tersebut belajar.
Korban melaporkan penganiayaan yang dialaminya ke polisi. Dari keterangan yang diberikan, sebab pemukulan oleh pengasuh ini karena korban membeli makanan keluar pondok.
Peristiwa ini, dilaporkan terjadi pada Juni 2025 lalu, tepatnya bersamaan dengan peringatan Hari Raya Idul Adha.
Dari pengakuan korban saat pemeriksaan oleh polisi, sebenarnya ada ustadz pengasuh lainnya yang ikut melakukan penganiayaan.
Kasus penganiayaan santri ponpes oleh pengasuh di Pakisaji ini sudah dalam penanganan penyidik Unit PPA Polres Malang. Akan tetapi, Kanit PPA Erlehana yang menangani kasus ini masih memfokuskan pada tersangka pelaku B.
Unggahan video penganiayaan santri ini memicu berbagai komentar netizen. Sebagian komentar menyesalkan cara pendidikan dengan kekerasan seperti ini. Ada pula netizen yang meminta pelaku dipenjarakan.
"Anak orang dititipkan di pondok untuk untuk dianiaya!!," demikian komentar salah satu netizen dengan akun asela.two.
Pihak Polres Malang melalui akun IG polresmalang_polisiadem juga menyampaikan tanggapan.
"Terima kasih atas informasinya. Kejadian tersebut telah ditangani Satreskrim Polres Malang. Penyidik telah melakukan pemeriksaan saksi dan meminta visum terhadap korban. Kami pastikan penanganan perkara terus berjalan sesuai prosedur berlaku," tulis akun resmi polresmalang_polisiadem. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |