https://jatim.times.co.id/
Ekonomi

Andre, Pemuda asal Tegal Jatuh Bangun Berbisnis Kini Mantap Budidaya Jamur Tiram

Kamis, 18 Maret 2021 - 09:09
Andre, Pemuda asal Tegal Jatuh Bangun Berbisnis Kini Mantap Budidaya Jamur Tiram Andre menunjukkan lokasi budidaya jamur tiram miliknya. Pengalamannya jatuh bangun merintis usaha membuatnya semakin kuat. (Foto: Cahyo N/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, TEGAL – Andre Deni (38)  pria  kelahiran Jakarta, sebelumnya pernah punya usaha warnet di jalan alternatif Margasari menuju Pagerbarang, Tegal. Tapi karena pesatnya perkembangan teknologi, usahanya merosot drastis. Kondisi ini membuatnya berpikir keras untuk beralih usaha, agar roda perekonomian rumah tangganya tetap berputar. Dan, dipilih budidaya jamur tiram.

"Sebelumnya saya buka warnet, tapi tahu sendiri zaman sekarang semua orang sudah pegang handphone canggih, otomatis mereka enggan datang ke warnet. Maka akhirnya saya beralih usaha ke budidaya jamur tiram," ujarnya saat ditemui TIMES Indonesia di lokasi budidaya jamur tiram, Kamis (18/3/2021).

Mengapa memilih budidaya jamur? Andre menjelaskan dengan singkat, sebelumnya dia  sudah melakukan survei tentang kebutuhan pasar di wilayah Margasari. Ternyata hampir semua pedagang jamur tiram di pasar disuplai dari luar daerah. Dia melihat kondisi itu sebagai peuang besar atas usahanya di Desa Dukuhtengah, Kecamatan Margasari, Tegal.

Jamur Tiram

"Pernah saya beternak puyuh, namun lagi lagi gagal, harga pakannya mahal, banyak puyuh mati karena faktor cuaca. Sekarang, jamur tiram ini masih jarang pelaku usahanya, harga jualnya juga stabil," papar Andre.

Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya jamur tiram juga cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bahkan media tanam bisa dibuat sendiri dengan mendatangkan ampas gergaji kayu albasia dari Paguyangan, Bumiayu.

Di masa awal, dia bisa panen dua mingu sekali dengan jumlah mencapai kisara  30 kilogram. Setelah itu, panen bisa mencapai 50 kilogram  dengan kisaran perkilo sekitar Rp 12.000.

Ditanya soal kendala, dia hanya menyebut pasar masih belum terbuka lebar karena masih kurangnya minat masyarakat mengonsumsi jamur tiram sebagai makanan non kolesterol, penuh gizi dan berkhasiat bagi tubuh.

Tapi dia yakin, ke depan akan meningkat seiring semakin banyaknya jenis makanan olahan jamur seperti sate jamur, bolu kukus, bakso jamur, jamur krispy dan lainnya.

Usaha jamur tiram yang digeluti Andre bersama istrinya, Nur Hasanah diharapkan  ada campur tangan pemerintah daerah di Tegal sehingga pasar dapat terus berkembang termasuk dapat menciptakan peluang pekerjaan bagi masyarakat. (*)

Pewarta : Cahyo Nugroho
Editor : Bambang H Irwanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.