TIMES JATIM, BANYUWANGI – Sukses menanam ginseng merah asal Korea Selatan, seorang petani asal desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, ini mampu menghasilkan panen senilai mobil baru, Mitsubishi Xpander.
Jika dirupiahkan, dalam satu kali panen keuntungan budidaya ginseng ini bisa mencapai Rp200 juta lebih. Meski tergolong baru di Banyuwangi, bisnis budidaya tanaman khas negara KPop ini rupanya cukup menggiurkan.
Dialah Hadi Wintoro (51), petani Banyuwangi yang telah berhasil membudidaya ginseng merah secara organik. Ribuan pohon ginseng yang ditanamnya tumbuh subur. Dalam setahun, hasil panen ginseng miliknya dapat diasumsikan cukup untuk membeli sebuah mobil baru.
Hadi, diketahui memulai budidaya ginseng merah ini sejak tahun 2019 lalu. Awal mula memilih budidaya ginseng merah ini berawal saat Hadi meminta kiriman benih ginseng. Kebetulan salah satu saudaranya bekerja di Korea Selatan.
"Saya minta ke saudara untuk dikirimkan bibit gingseng. Itu sekitar tahun 2019 lalu," kata Hadi, Jumat (28/1/2022).
Pertama kalinya, Hadi menerima kiriman benih ginseng sebanyak 2.500 benih. Dari benih tersebut, selanjutnya Hadi mencoba untuk menanamnya secara biasa. Ternyata, menumbuhkan ginseng tidak semudah yang dia pikirkan.
Dari ribuan benih yang dia tanam, hanya 9 benih saja yang bisa tumbuh tunas. Meski demikian, Hadi tak lantas putus asa. Berbagai jurus pertanian dia terapkan.
Otak-atik cara terus dilakukan Hadi. Dia mencatat setiap kegagalan dan memulai metode baru. Riset yang dia lakukan tersebut memakan waktu sekitar 3 bulan lamanya.
"Hingga akhirnya saya lakukan pembibitan sendiri sebanyak 1000 pohon," tambahnya.
Pada ujicoba selanjutnya, Hadi sudah menemukan metode yang cocok. Seluruh tanamannya tumbuh dan berkembang dengan baik. Soal perawatan, Hadi menyebutkan bahwa menanam ginseng tidak begitu rumit soal perawatannya.
"Setelah ditanam bibit ginseng kemudian dibiarkan hingga tumbuh besar dan berbuah. Selain itu, proses penanamannya secara organik sehingga minim gangguan hama," jelas Hadi.
Hari demi hari berjalan, tanaman gingseng Hadi tumbuh begitu subur. Pohonya besar dan daunnya juga lebat. Meski terkadang ada serangan hama ulat, namun itu tak menjadi masalah ketika sudah diatasi secara tepat dan cepat.
Setelah dua bulan, buah kecil gingseng berwarna hitam mulai menjuntai di pohon. Selain itu, akar gingseng pun juga terlihat besar. Menunjukkan bahwa umbi ginseng juga besar.
Hadi menyebut, seluruh bagian dari tanaman ginseng ini dapat dijual. Mulai dari akar, daun, umbi dan buahnya. Selain dijual langsung kepada pembeli, ginseng ini juga diolah menjadi sebuah minuman yang dipercaya memiliki khasiat ampuh bagi kesehatan.
Umbi ginseng sendiri panen setiap tahun. Sementara untuk buahnya bisa panen per 3 bulan sekali.
Untuk buah ginseng dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogramnya. Sedangkan daunnya, laku dijual dengan harga Rp20 ribu per kilogramnya. Sementara untuk umbi ginseng dijual mulai harga Rp300 ribu hingga Rp1 juta per kilogramnya.
"Adapula olahan tanaman ginseng menjadi minuman yang dikemas dalam botol seperti sirup. Saya jual yang ukuran 250 mililiter Rp40 ribu," pungkasnya.
Selain warga lokal, banyak pula warga luar Banyuwangi yang tertarik dengan khasiat ginseng merah khas Korea Selatan ini. Terutama untuk olahan minuman. Selain harganya murah, khasiat minuman ginseng ini juga dipercaya bisa meningkatkan imun tubuh dan menjaga kesehatan. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Faizal R Arief |