TIMES JATIM, GRESIK – Kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Kabupaten Gresik masih menjadi primadona bagi investor. Pada kuartal II 2025, investasi di kawasan JIIPE Gresik tersebut mencapai Rp11,2 Triliun.
Pengelola kawasan, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) mencatat nilai investasi yang masuk sejak berdiri pada tahun 2013 hingga saat ini mencapai Rp 106 triliun.
Direktur Utama PT BKMS, Bambang Soetiono, mengatakan pada 2025 ini pihaknya menargetkan investasi masuk sebesar Rp24 triliun.
"Hingga kuartal II 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp11,2 triliun atau sekitar 46 persen dari target," katanya, Senin (25/8/2025).
Sejak ditetapkannya JIIPE sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik pada 2021, total nilai investasi yang berhasil dihimpun mencapai Rp106 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp91,1 triliun berasal dari pelaku usaha (PU), Rp9,7 triliun dari Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik, serta Rp5,2 triliun dari pelaku usaha yang sudah hadir di JIIPE sebelum penetapan KEK melalui PP Nomor 71/2021.
Dari total investasi tersebut Rp 91,1 triliun di antaranya berasal dari Pelaku Usaha (PU), kemudian Rp 9,7 triliun berasal dari Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik. Sementara Rp 5,2 triliun di antaranya dari pelaku usaha yang hadir di JIIPE sebelum pembentukan KEK melalui PP 71/2021.
"Kami berhasil memasukkan tiga pelaku usaha baru ke kawasan JIIPE, yaitu Golden Elephant, Xinyi Renewable Energy, dan satu pelaku usaha yang masih bersifat confidensial," ujar Bambang.
Sementara total saat ini terdapat 33 perusahaan yang beroperasi di kawasan JIIPE, termasuk PT Fertilizer Inti Technology, PT Adhimix PCI Indonesia, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Xinyi Glass Indonesia.
PT Golden Elephant juga berkomitmen melakukan investasi asing (Foreign Direct Investment/FDI) dengan nilai rencana mencapai Rp 10 triliun, menegaskan posisi JIIPE sebagai salah satu kawasan industri dan pelabuhan terpadu yang paling menjanjikan.
Sementara itu Kepala Administrator KEK Gresik Ibnu Sina dalam kesempatan terpisah menambahkan, tren investasi di JIIPE terus meningkat sejak penetapan kawasan ini sebagai KEK pada 2021.
"Strategi pengembangan investasi didasarkan pada tiga pilar utama lokasi strategis, infrastruktur unggul, dan regulasi yang kondusif," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kuartal II 2025, Investasi di JIIPE Gresik Tembus Rp11,2 Triliun
Pewarta | : Akmalul Azmi |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |