https://jatim.times.co.id/
Berita

Pameran Kearsipan Saat Momen Hari Pahlawan di Bondowoso: Ada Foto Sosok Magenda, Siapa Dia?

Kamis, 10 November 2022 - 17:40
Pameran Kearsipan Saat Momen Hari Pahlawan di Bondowoso: Ada Foto Sosok Magenda, Siapa Dia? Warga Bondowoso saat melihat langsung sejumlah tokoh dan sudut kota tempo dulu di acara pameran Kearsipan dan Sejarah (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES JATIM, BONDOWOSO – Di momen peringatan Hari Pahlawan Nasional 2022, Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menggelar Pameran Kearsipan dan Sejarah (Paras), di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Salah satu yang dipajang adalah foto Magenda.

Jika mendengar nama Magenda, warga Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, langsung tertuju pada stadion yang Kelurahan Badean Kecamatan/Kabupaten Bondowoso.

Padahal, Magenda adalah nama tokoh atau pahlawan kemerdekaan yang cukup terkenal, yang kini menjadi nama stadion di Bondowoso.

Bagi siapa saja yang ingin mengetahui arsip foto Magenda, bisa datang ke pameran yang digelar sejak Rabu 9 November hingga 11 November 2022 besok.

Lantas siapa sebenarnya Magenda yang kini jadi nama stadion tersebut? Berikut sekilas tentang sosok Magenda.

Ternyata sosok pahlawan satu ini adalah seorang TNI, dengan nama lengkap Mayor Jenderal TNI (Purn) Ernst Julius Magenda.

Dikutip dari Wikipedia, Magenda lahir 10 Februari 1919 dan meninggal 15 Oktober 1972.

Magenda.jpgMagenda (FOTO: Arsip Dispusip)

Ayah Magenda bernama Frans Magenda, keturunan Raja di Talaud. Sementara Ibunya berdarah Eropa yang bernama Dorcas Junginger. 

EJ Magenda, merupakan nama yang dikenal dalam tubuh internal TNI dan dunia Intelijen, BAIS (Badan Intelijen Strategis) yang didirikan oleh dia bersama rekan-rekan seperjuangannya. 

Magenda sering muncul dalam kesaksian banyak tokoh pejuang kemerdekaan bahkan sampai pemberantasan sisa-sisa PKI.

Magenda sendiri cukup dikenal di Jawa Timur terutama di daerah Kabupaten Bondowoso dan di Malang. 

Sampai hari ini, nama EJ Magenda diabadikan menjadi nama Komplek Stadion di Bondowoso dan nama jalan di daerah Malang.

EJ Magenda menghembuskan nafas terakhirnya (umur 53 tahun) di kediamannya di Jalan Lembang, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada 15 Oktober 1972 pagi.

EJ Magenda dimakamkan sore harinya dengan penuh hormat oleh negara di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Kabid Kearsipan Dispusip, Arif Setyo Raharjo mengatakan, bahwa selain alat pencetak arsip, pameran arsip ini juga menampilkan foto-foto para tokoh. Diantaranya ada Foto Magenda, Foto Santawi dan sebagainya.

Menurutnya, arsip itu tidak hanya laporan administrasi tentang pekerjaan. Tetapi juga arsip itu berupa foto, video, dokumentasi yang mempunyai nilai hukum dan nilai sejarah.

"Itu yang disebut arsip, dan ini yang ingin kita sampaikan pada masyarakat dengan cara menyenangkan, seperti pameran ini," kata dia saat dikonfirmasi.

Menurutnya, melalui Paras ini juga dalam rangka 10 November yang diperingati sebagai Hari Pahlawan

"Yakni menampilkan beberapa foto yang bernilai sejarah khususnya para pejuang Bondowoso zaman dahulu. Tujuannya untuk membangkitkan nilai patriotisme masyarakat Bondowoso," kata dia.

Selain foto pahlawan kata dia, juga ditampilkan bangunan yang mempunyai nilai sejarah. Bahkan ada juga beberapa barang yang menciptakan arsip pun ada di pameran tersebut.

"Saat ini semua arsip yang bernilai sejarah ada di kami, sekitar 12.000 berupa arsip statis, dan itu proses digitalisasi," jelas dia.

Ditambah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Alun Taufana mengatakan, dengan adanya acara tersebut generasi muda di Bondowoso bisa memahami sejarah, terutama sejarah Bondowoso.

"Kalau kita banyak yang tahu, tapi anak-anak kita tidak tahu seperti alat mesin ketik yang merupakan pencipta arsip," jelas dia.

Menurutnya, di hari pertama pada Rabu kemarin, kunjungan di acara pameran kearsipan tersebut mencapai 500 pengunjung.

Namun saat ini pihaknya belum bisa mengundang para pimpinan OPD (Organisasi Pimpinan Daerah) di lingkungan pemerintah kabupaten karena yang ditampilkan masih sangat terbatas.

"Insyaallah tahun depan kami menggelar acara yang lebih besar lagi, tentunya dengan foto-foto sejarah yang lebih lengkap," jelas dia.

Sementara Ketua Aspirasi Masyarakat Intelektual Islam Nusantara (AMIIN), Depict Kristine, mengapresiasi kegiatan tersebut. 

Menurutnya, banyak hal baru yang bisa ditemui, mulai dari foto sejarah yang ditampilkan ke publik. "Ini merupakan terobosan baru dengan menampilkan arsip yang bernilai sejarah ini," kaya dia.

Depict sendiri melihat adanya potensi yang sangat besar di Bondowoso. Apalagi banyak arsip-arsip sejarah yang belum tercover.

"Semoga kedepannya Dispusip bisa melakukan pengembangan arsip-arsip bernilai sejarah yang belum tercover," harapnya.

Pantauan di lokasi, selain foto Magenda, pameran Kearsipan dan Sejarah di momen Hari Pahlawan Nasional 2022 ini, juga menampilkan Bupati Bondowoso dari masa ke masa. Serta sejumlah pahlawan kemerdekaan lainnya. (*)

 

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.