TIMES JATIM, SURABAYA – Anggota Komisi E DPRD Jatim Cahyo Harjo Prakoso mengapresiasi peran tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas dalam mengoptimalkan sosialisasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Hal tersebut ia ungkapkan saat melakukan kunjungan di Puskesmas Sidotopo Wetan Surabaya, Jumat (31/10/2025).
Dalam kunjungannya, Cahyo memantau sejumlah fasilitas layanan kesehatan termasuk perkembangan program CKG Kementerian Kesehatan RI. "Kami lihat CKG ini sudah berjalan dengan baik, karena ini masih awal tahun sosialisasi program, tetapi sudah bagus dalam satu bulan bisa sampai 30 hingga 50 orang yang melakukan CKG," ujar Cahyo.
Ia mengatakan, program yang sudah berjalan selama satu tahun ini juga semakin diperluas, tidak hanya diberikan saat hari ulang tahun saja. Masyarakat bisa melakukan medical check up secara berkala.
Kehadiran CKG, kata Cahyo, diharapkan mampu mengurangi beban APBD yang dialokasikan dalam penanganan kuratif.
Berdasarkan data dinas kesehatan, total 63 Puskesmas di Surabaya sudah melaksanakan program CKG sebagai upaya promotif preventif dari pemerintah untuk deteksi dini masalah kesehatan.
"Kami cek di semua Puskesmas di Surabaya belum ada keluhan tidak dilaksanakannya CKG, kami akan cek lagi dan kami harap ini benar-benar dilaksanakan," ujar Cahyo yang juga merupakan anggota Banggar DPRD Jatim ini.
Masyarakat Manfaatkan CKG

Di kesempatan yang sama, Kepala Tim Kerja Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (PTM Dankeswa) Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nur Laila menjelaskan, masyarakat telah memanfaatkan program CKG. Terlebih dengan adanya promosi aktif dari pihak Puskesmas.
Selain di puskesmas, Dinas Kesehatan Kota Surabaya sengaja mendekatkan pelayanan CKG kepada masyarakat. Kadang dilakukan di Balai RW, masjid, sekolah, hingga perusahaan maupun atas permintaan organisasi masyarakat. Atas berbagai upaya tersebut, Surabaya menjadi kota tertinggi penyumbang angka pemanfaatan CKG di Jawa Timur.
"Untuk Jawa Timur mencapai peringkat satu pelayanan CKG," katanya.
Pj Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Provinsi Jatim, Ganjar Nailil turut mengapresiasi capaian CKG di Kota Surabaya yang merupakan tertinggi di Jatim dari 38 kabupaten/kota.
Ganjar mengatakan, Dinas Kesehatan Jatim berupaya keras mampu mencapai target hingga akhir tahun nanti, yaitu sebesar 36 persen. Jatim sendiri mendapat jatah 42.089.271 sasaran penerima manfaat CKG.
"Target yang kita capai saat ini per 31 Oktober 2025, baru 21 persen dari 36 persen target yang ditetapkan di tahun 2025. Jadi, ada PR besar kita untuk mengejar target tersebut supaya masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan," kata Nailil.
Melihat perkembangan CKG yang tak lagi berdasarkan tanggal ulang tahun, ia optimis membuat jumlah penerima manfaat semakin meningkat. Terlebih layanan ini diberikan secara komprehensif, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan sebaik mungkin.
Apabila ditemukan kendala atau masalah kesehatan yang serius, maka akan langsung direkomendasikan penanganan tindakan lanjut di Puskesmas. Jika fasilitas Puskesmas kurang memadai, maka akan dirujuk ke rumah sakit.
"Kalau kasus di Jatim paling banyak berdasarkan dashboard ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku) adalah kasus karies gigi, kedua hipertensi dan ketiga diabetes melitus," ujarnya.(*)
| Pewarta | : Lely Yuana | 
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto | 
 Berita
 Berita 
       
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
                 
                 
                 
                 
                 
             
             
             
             
             
             
             
             
             
             
               TIMES Jatim
            TIMES Jatim