TIMES JATIM, GRESIK – Layanan kesehatan primer di Kabupaten Gresik kian meningkat. Sebanyak delapan puskesmas baru resmi membuka layanan rawat inap, sehingga kini total 29 dari 32 puskesmas di Kota Pudak telah beroperasi sebagai puskesmas rawat inap.
Tidak berhenti disitu, Pemkab Gresik menargetkan 99% puskesmas mampu melayani rawat inap. Langkah ini disebut sebagai fase akselerasi pemerataan akses kesehatan di tingkat masyarakat yang selama bertahun-tahun menjadi persoalan.
Wakil Bupati Asluchul Alif menegaskan bahwa ketersediaan rawat inap di puskesmas bukan hanya soal penambahan fasilitas.
Wabup menegaskan kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan yang paling dekat dengan masyarakat, yakni sektor kesehatan.
“Dulu masyarakat harus ke rumah sakit hanya untuk mendapatkan perawatan dasar. Sekarang 90 persen puskesmas sudah siap rawat inap. Target kita jelas, tinggal tiga puskesmas lagi dan kita targetkan 99% siap melayani rawat inap,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).
Dia menambahkan, keberadaan layanan ini sangat krusial mengingat hampir seluruh masyarakat Gresik telah tercakup dalam kepesertaan BPJS. Dengan Universal Health Coverage (UHC) yang telah mencapai 100 persen.
“Bisa dikatakan, kalau punya KTP Gresik maka kesehatannya terjamin. Tidak semua orang mudah mendapatkan uang untuk berobat, apalagi tindakan medis besar. Karena itu pemerintah memastikan seluruh masyarakat memegang BPJS dan layanan kesehatan harus dekat, murah, dan mudah," terangnya.
Capaian ini menjadi puncak dari berbagai program strategis sektor kesehatan selama 2025. Berdasarkan laporan resmi Dinas Kesehatan, melaksanakan integrasi layanan primer di seluruh 32 puskesmas telah dilakukan, peningkatan 8 puskesmas menjadi rawat inap, juga melakukan penguatan 1.512 posyandu.
Dinkes juga telah melaksanakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk 244.118 sasaran, sistem e-rekam medis di seluruh puskesmas, penguatan Labkesmas, serta layanan ambulans dilengkapi GPS tracking.
Layanan RSUD Gresik Sehati juga telah berjalan dan menjangkau masyarakat di wilayah selatan. "Terkait TBC, Dinkes juga telah menemukan 2.935 kasus TBC dari 23.454 suspek sebagai bagian dari upaya pengendalian penyakit," tambah Kadinkes Gresik, dr Mukhibatul Khusnah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Puskesmas Rawat Inap di Gresik Bertambah Delapan
| Pewarta | : Akmalul Azmi |
| Editor | : Deasy Mayasari |