TIMES JATIM, MALANG – Dalam upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Malang bersama Pemerintah Kota Malang menghadirkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Balaikota Malang. Program tersebut berlangsung pada 4–5 Desember 2025.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, menjelaskan bahwa kondisi harga pangan di Kota Malang berdasarkan data BPS masih cenderung stabil. Namun, ia menegaskan perlunya kewaspadaan menghadapi potensi kenaikan permintaan di akhir tahun.
“Ketersediaan pasokan tetap harus dijaga agar harga tetap terkendali hingga memasuki pergantian tahun,” terang Febrina pada Kamis (4/12/2025).
GPM kali ini juga menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi daerah, terutama untuk komoditas pangan yang sensitif terhadap momentum liburan panjang.
Berbagai kebutuhan pokok dihadirkan dengan harga yang lebih terjangkau. Seperti halnya beras SPHP dihargai Rp55.000 sedangkan harga dipasar sebesar Rp62.000. Untuk beras premium dihargai Rp75.000 per kilogram sedangkan di pasar sebesar Rp77.000.

Komoditas tersebut disuplai langsung oleh produsen dan distributor, dengan dukungan subsidi distribusi agar harga bisa ditekan. Bulog menyediakan beras aneka kualitas, gula, dan minyak goreng. Sementara Perumda Tunas menawarkan beras, tepung, daging, ayam, dan telur. Cabai—komoditas yang kerap memicu inflasi—juga tersedia meski dalam jumlah terbatas.
Tak hanya menyediakan pangan murah, acara ini juga dirancang sebagai titik layanan publik terpadu. Sejumlah instansi membuka pelayanan langsung di lokasi, mulai dari layanan pajak daerah (APBD), administrasi kependudukan (Dukcapil), perizinan DPMPTSP, hingga layanan konsumen dan SLIK dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bank Indonesia turut memperkenalkan QRIS Experience untuk mendorong masyarakat bertransaksi secara digital. Selain transaksi nontunai, BI juga membuka kanal donasi melalui QRIS guna membantu masyarakat di Sumatra yang terdampak musibah.
Menutup sambutannya, Febrina berharap kehadiran GPM mampu memperkuat stabilitas pangan daerah.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjaga keterjangkauan harga sekaligus mengamankan pasokan jelang Nataru. Semoga GPM hari ini dan besok memberi manfaat bagi masyarakat Kota Malang.”
Antusiasme warga tampak sejak hari pertama. Dina Rismawati, warga Arjosari, mengaku sangat terbantu dengan adanya GPM. “Harga untuk bahan pokok lebih murah kalau bisa kedepannya bumbu-bumbu dapur juga dihadirkan. Semoga kegiatan seperti ini bisa sering diadakan,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Tria Adha |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |