https://jatim.times.co.id/
Berita

Cegah DBD, Wabup Malang: Sampah Lingkungan Harus Diperhatikan

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:26
Cegah DBD, Wabup Malang: Sampah Lingkungan Harus Diperhatikan Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. (Foto: Amin)

TIMES JATIM, MALANG – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyatakan, banyak cara untuk mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi. Salah satunya, dengan menjaga lingkungan agar tidak beresiko menjadi sumber penyakit. 

"Menjaga lingkungan sangat penting, karena lingkungan yang kotor juga bisa menjadi pemicu DBD. Sampah plastik, yang dibuang sembarangan dan tersisa, bisa jadi sarang penyakit jika kena air hujan," ungkap Wabup Malang, di Pendopo Panji Kantor Bupati Malang, Kamis (28/3/2024). 

Menjaga kebersihan lingkungan dari sampah yang berpotensi bisa menjadi sarang nyamuk, juga ditekankan Wabup Malang. Karena itu pula, ia juga mengimbau, pentingnya kerja bakti lingkungan bersama-sama warga. 

Didik juga mengimbau, agar pelaku wisata atau pengelola tempat wisata, juga pengunjungnya, sama-sama menyadari tumpukan sampah plastik juga bisa menjadi sarang nyamuk setelah terkena air hujan. 

Terkhusus pemberantasan DBD sendiri, menurut Wabup upaya fogging (pengasapan) tetap penting, namun bukan menjadi pilihan utama. Hal ini, karena fogging hanya bisa menyasar nyamuknya,, serta tidak sepenuhnya bisa mengatasi penyebab utama dengue. 

Pada saat yang sama, diilangsungkan rakor Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD di Kabupaten Malang Tahun 2024, di Pendopo Panji, Kantor Bupati Malang. 

Dalam kegiatan ini, juga diikuti peserta dari jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, pihak puskesmas se Kabupaten Malang, juga semu Camat. 

Dalam kesempatan ini, banyak dipaparkan terkait kasus-kasus DBD yang muncul, hingga menyebabkan resiko kematian penderita, dari tahun ke tahun. 

Dalam penjelasannya, Kabid Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Tri Awignami menyatakan, ada beberapa langkah pencegahan dan antisipasi kewaspadaan terhadap DBD yang bisa dilakukan. 

Menurutnya, untuk pencegahan DBD, maka tindakan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) adalah yang paling efektif. Sementara, fogging  hanya bisa membunuh nyamuk besar, tidak mematikan jentiknya. 

"Yang lebih terpenting, sebelum dilakukan fogging pun, harusnya dilakukan penyelidikan epidemiologis (PE) dulu. Dimana, kasus DBD yang ditemukan, harus dicari sumber asalnya. Bisa jadi dari daerah lain, atau di tempat kerja sebelumnya si pengidap," ungkap Awignami. 

Dikatakannya, tinggi tidaknya kasus DBD, bisa dilihat dari CFR atau persentase angka kematian yang terjadi. Sebaliknya, bukan berdasarkan pada jumlah kemunculan kasusnya (keterjangkitan). (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jatim just now

Welcome to TIMES Jatim

TIMES Jatim is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.