TIMES JATIM, PROBOLINGGO – Cat, kanvas dan pensil sketsa, sudah menjadi kawan sehari-hari bagi Fahrudin Ali Akbar. Dengan sentuhan seninya, pemuda asal Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur ini, justru bisa bertahan sepanjang pandemi covid-19 mendera. Hasil karya lukisnya itu, mengantarkan pundi-pundi rupiah.
Sulung dari tiga saudara ini, merupakan penyandang disabilitas rungu wicara. Namun demikian, bakatnya tak perlu diragukan lagi. Dalam hal seni lukis. Kesulitan mencari pekerjaan selama pandemi covid19, mengantarkan Akbar, sapaan akrabnya, pada langkah gemilang.
“Kalau bakatnya sudah nampak sejak TK. Nah, pandemi ini dimanfaatkan Akbar untuk melukis itu. Dengan bekal pensil dan kertas gambar biasa. Ternyata banyak yang suka,” tutur Widya Nurul Laily, ibunda Akbar, Jumat (27/8/2021).
Saat lulus sekolah kemarin, Akbar sempat berusaha mencari pekerjaan. Di bidang desain grafis, seperti keahliannya. Namun karena masa pandemi, tidak ada satupun bidang usaha yang mau menerimanya.
Bekal bakat seni lukis itupun, kemudian dimanfaatkan dengan baik. Bermula dari rekan yang minta digambar sketsa wajahnya. Sampai membuat lukisan pemandangan. Pundi-pundi rupiah berhasil dikumpulkan pemuda 20 tahun ini. Harga dari karyanya itupun beragam. Mulai dari Rp50 ribu, sampai yang termahal sekitarRp 500 ribu.
“Sebagai keluarga, kami mendukung setiap langkah anak saya. Dengan keahlian melukisnya ini, diharapkan bisa menumbuhkan kemandirian. Karena ini bidang yang selaras dengan keahlian anak saya,” imbuh Widya.
Beberapa hasil karya sketsa pensil yang dihasilkan Akbar. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Tak hanya melukis untuk komersil. Kemampuan seni lukis Akbar juga dituangkan dalam media yang lebih luas di masyarakat. Yakni sederet mural di tembok gang sekitar rumahnya.
Jangan salah sangka, mural yang dilukiskan akbar bukan berisi kritikan pedas pada pemerintah. Melainkan sederet gambar dua dimensi maupun tiga dimensi, untuk mempercantik lingkungan. Hasil karya lukisan putra pertama pasangan widya dan slamet wiyadi inipun, mulai merambah pasar Probolinggo dan sekitarnya.
Sejauh ini, hasil lukisan akbar mampu membantu perekonomian keluarga. Rahmad Soleh, Pendamping Keluarga Harapan setempat, menyebut, pihaknya turut membantu promosi hasil karya lukisan Akbar. Agar bisa semakin dikenal dan membawa dampak positif. Berupa kemandirian pada keluarga tersebut.
“Melalui Kemensos, kami berharap ada perhatian lebih pada Mas Akbar ini. Serta kawan disabilitas lainnya yang punya kemampuan. Agar diberdayakan dan bisa mendapat porsi yang sama dengan warga lainnya,” ujar Rahmad.
Semangat dan dukungan, diharapkan menjadi pelecut semangat bagi Fahrudin Ali Akbar untuk terus berkarya dan dikenal. Sederet prestasi di lomba bertaraf nasional pun, sudah pernah dilakoni alumnus SMKN 3 Kota Probolinggo ini. Selama pandemi covid-19, bakat seni Akbar mampu mengantarnya untuk bertahan. (*)
Pewarta | : Ryan |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |