TIMES JATIM, MALANG – Menandai awal musim giling 2025, Pabrik Gula Glenmore (PG Glenmore) Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar tradisi tebu manten, Sabtu (17/5/2025). Selayak acara pernikahan pada umumnya, dengan penuh suka cita mereka mengarak pasangan batang tebu keliling kebun hingga menuju lokasi pabrik gula, di Dusun Sidodadi, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore.

Ritual tebu manten diawali dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng, di Petak 27 Afdeling Dadimukti, PTPN I Regional 5 MKSO Kebun Kalitelepak. Dilanjutkan pemotongan batang tebu yang sudah dihias ornament bunga nan cantik.

Dari sekian banyak tebu, ada dua batang dengan hiasan paling menonjol. Bukan hanya hiasan bunga, keduanya juga bersolek rangkaian janur kuning yang ditata indah. Ya, kedua batang tebu tersebut adalah sang mempelai. Diberi nama Bagus Roso dan Roro Manis.

Tebu manten kemudian diarak keliling wilayah perkebunan. Dikawal Manager MKSO Kebun Kalitelepak, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin beserta jajaran. General Manager (GM) PG Glenmore, Sugondo, beserta jajaran dan Manager PTPN I Regional 5 Kebun Kalirejo Kendenglembu, Hastudy Yunarko beserta jajaran. Manager PTPN I Regional 5 Kebun Malangsari, Imam Dw Hartono, Manager MKSO Kebun Banyuwangi Raya, Fahmi Amrullah Jatisukma beserta jajaran serta ratusan pegawai dan masyarakat sekitar perkebunan.

Tandai awal musim giling 2025, PG Glenmore Banyuwangi, menggelar tradisi tebu manten. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

Tebu manten yang mengusung tema ‘Panen Tebu 2025 'Berintegritas’ ini juga disaksikan langsung oleh Senior Executive Vice President (SEVP) Koordinator MKSO PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN), Imam Cipto Suyitno. Regional Head PTPN I Regional 5, Winarto, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) PG Glenmore, Siswono,

Selayak konvoi pengantin pada umumnya, mereka mengenakan busana tradisional. Suasana suka cita berkumandang sepanjang jalan, hingga sampai dilokasi tujuan, yakni di PG Glenmore.

Disitu, perayaan makin tambah meriah. Pertunjukan seni tari-tarian ditampilkan sebagai bentuk ritual mempertemukan kedua pasangan mempelai tebu manten.

Puncaknya, Manager MKSO Kebun Kalitelepak, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, menyerahkan tebu Bagus Roso dan Roro Manis, kepada GM PG Glenmore, Sugondo, sekaligus menandai prosesi tradisi tebu manten telah usai. Atau pasangan tebu sudah resmi dinikahkan.

Kemudian satu persatu tebu dilemparkan ke mesin penggilingan PG Glenmore, sebagai tanda musim giling 2025 telah dimulai.

“Ritual ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan juga simbol harapan bagi pabrik dan petani agar musim giling berjalan lancar dan hasil panen melimpah,” kata Manager MKSO Kebun Kalitelepak, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin.

Aksan, sapaan akrab Khubul Wathoni Ahsani Taqwin menambahkan. Ritual tebu manten adalah simbol kolaborasi, sinergi dan hubungan yang harmonis antara kebun, petani, PG Glenmore dan masyarakat.

“Semoga panen 2025 diberikan kelancaran, keselamatan dan keberkahan,” cetusnya.

Sementara itu, GM PG Glenmore, Sugondo menyampaikan, pihaknya akan melaksanakan musim giling 2025 dengan sebaik-baiknya. Dengan harapan bisa mendapatkan hasil terbaik sebagai bentuk dukungan terhadap program Swasembada Gula Nasional.

Pada musim giling 2025, PG Glenmore mentargetkan giling tebu sebanyak 1.062.000 ton, dengan produksi gula 84.000 ton.

“Kami akan melakukan yang terbaik, agar target bisa tercapai,” katanya.

Untuk diketahui, tradisi tebu manten adalah kegiatan yang menandai awal musim giling. Digelar sebagai bentuk pelestarian budaya warisan leluhur sekaligus menjaga kearifan lokal. Juga bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan atas rezeki melimpah sepanjang tahun. Serta doa agar musim giling berjalan lancar dan dijauhkan dari balak atau mara bahaya. (*)