TIMES JATIM, PACITAN – Pemilihan calon Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Pacitan (KONI Pacitan) periode 2025–2029 memasuki salah satu tahapan krusial, yakni penyampaian visi dan misi para kandidat. Salah satu nama yang mencuat adalah Baginda Rahadian Pratama.

Baginda datang dengan gagasan bertema 'KONI BISA' - akronim dari Kolaborasi, ProfesIonal dan Prestasi. Menurutnya, konsep tersebut bukan sekadar slogan, melainkan semangat baru yang ingin ia tanamkan untuk menggerakkan organisasi KONI Pacitan lima tahun ke depan. Minggu (30/11/2025).

Konsep Terstruktur

Baginda menjelaskan bahwa KONI BISA merupakan dorongan bagi seluruh pengurus untuk bekerja lebih sinergis, menjaga profesionalitas, serta menempatkan prestasi sebagai orientasi utama.

Melalui pendekatan tersebut, ia berharap KONI Pacitan dapat menjadi organisasi olahraga yang lebih modern, responsif, dan inklusif terhadap kebutuhan pembinaan atlet dan cabang olahraga.
Dalam pemaparan resminya

Baginda membawa visi: “Mewujudkan KONI Kabupaten Pacitan sebagai organisasi olahraga yang dapat berkolaborasi dan profesional untuk meraih prestasi yang unggul.”

Dan dalam menggerakkan KONI Pacitan 4 tahun kedepan Baginda memiliki Misi:

1. Membangun tata kelola organisasi yang baik dan Profesional untuk mewujudkan soliditas, kerjasama yang harmonis dengan seluruh jajaran cabor  dan pihak pihak terkait.
2. Mengusahakan ketersediaan sarana dan prasarana untuk mendukung soliditas organisasi dan meningkatkan prestasi olahraga
3. Membangun kesadaran masyarakat dan pengusaha agar lebih berperan aktif dalam memberi support diberbagai program cabang olahraga serta memasyarakatkan olahraga untuk menggalakan gaya hidup sehat
4. Mendorong pembangunan sumber daya manusia dan program pembinaan prestasi olahraga dengan sistem yang terencana, berkelanjutan dan bertanggungjawab

Rekam Jejak Solid

Selain membawa konsep pembinaan yang terstruktur, Baginda Rahadian Pratama juga dikenal memiliki rekam jejak kuat di dunia olahraga.

Ia pernah menjadi atlet baseball Jawa Timur, menjabat sebagai Ketua ABTI (Asosiasi Bola Tangan Indonesia) Pacitan, anggota Badan Penasehat IMI Pacitan, serta terlibat dalam organisasi E-Sport Pacitan.

Pengalaman tersebut diyakini menjadi modal penting untuk memahami dinamika pembinaan olahraga di daerah.

Baginda menegaskan bahwa peningkatan prestasi bukan hanya tentang kemampuan individu, melainkan kekuatan kerja tim. “Yang kita butuhkan bukan Superman, tetapi Superteam,” ujarnya.

Ia menilai seluruh cabang olahraga dan pihak terkait harus bergerak bersama, saling menopang, dan bersinergi dalam membangun ekosistem olahraga Pacitan.

Ia juga menekankan pentingnya menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah serta pihak swasta untuk membuka lebih banyak peluang dukungan, baik dalam bentuk pendanaan, fasilitas, maupun kemitraan program.

Selain itu, peningkatan kualitas SDM di tiap cabang olahraga menjadi prioritas utama, terutama dalam pengembangan atlet, pelatih, dan wasit.

Di akhir penyampaiannya, Baginda menyampaikan harapannya agar KONI Pacitan dapat menjadi “rumah yang nyaman” bagi seluruh cabang olahraga. Ia menegaskan bahwa kebersamaan, transparansi, dan profesionalitas adalah fondasi untuk membawa olahraga Pacitan melangkah menuju prestasi yang lebih tinggi.(*)