TIMES JATIM, MALANG – Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan, H Samsul Hadi, memastikan memegang amanat mengemban tugas di Perumda Tirta Kanjuruhan hingga akhir periode jabatan. 

Pernyataan Syamsul ini, menyusul dorongan sebagian pihak, untuk juga menjabat sebagai Dirut Tugu Tirta Kota Malang. Alasan dari dorongan tersebut, untuk membantu mengatasi konflik air bersih di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Syamsul menyatakan terima kasihnya, terkait harapan dirinya bisa memimpin Tugu Tirta Kota Malang. Namun, menurutnya hal itu tidak mungkin terjadi. Terlebih jabatannya baru saja diperpanjang oleh Bupati Malang Sanusi.

"Tentunya saya harus memegang amanah yang sudah ada. Dengan tidak mencederai tanggungvjawab yang diberikan oleh Bapak Bupati Malang," ucap Syamsul Hadi, Jum'at (26/4/2024). 

Selain konsisten pada amanah di Tirta Kanjuruhan, ia menganggap secara syarat pendaftaran di Perumda Tugu Tirta tidak memenuhi. 

"Umur saya sudah 55 tahun. Sedangkan syarat pendaftaran dari luar daerah maksimal 50 tahun," ungkapnya.

Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan, Samsul Hadi, saat menandatangani pakta integritas saat dikukuhkan Bupati Malang, sebagai Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan masa bakti 2024-2025, pada 15 Februari 2024 lalu. (FOTO: Amin/TIMES Indonesia) 

Disinggung soal konflik mengenai Sumberpitu dan Sumber Wendit, antara Tirta Kanjuruhan dan Tugu Tirta Kota Malang, Syamsul menegaskan sebenarnya sudah selesai. 

"Sudah selesai ketika ditandatangani perjanjian kerja sama yang baru," sebutnya.

Sebaliknya, kata Syamsul, sebenarnya masih banyak sosok yang layak menjabat sebagai Dirut Perumda Tugu Tirta. Hal ini apabila dirinya dimintai saran dalam kapasitasnya sebagai Ketua Perpamsi Jatim organisasi yang menaungi Perumda Air Bersih di seluruh Jatim.

"Ada salah satu Dewas (Dewan Pengawas) kami yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Sudah menyelesaikan Diklat Madya, bahkan menjadi lulusan Terbaik tahun 2021 lalu yang menjadi salah satu persyaratan pendaftaran," tuturnya.

Tidak menyebutkan nama sosok yang dimaksud. Akan tetapi, menurutnya yang bersangkutan itu juga sangat paham mengenai persoalan Sumberpitu. Bahkan, figur tersebut sekaligus telah berkontribusi, turut menjembatani penyelesaikam polemik terkait pemanfaatan air di Sumber Wendit dan Sumberpitu. (*)